U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine - KLIKOKE
  • U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine



    Seputar Indonesia Pesisir

    U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

    Foto: Mizzima
     MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

    1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
    Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
    “Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
    Sumber Berita : Facebook @islampos
  • You might also like

Technology

Flickr Images



Seputar Indonesia Pesisir

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

Foto: Mizzima
 MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

  1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos


Seputar Indonesia Pesisir

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

Foto: Mizzima
 MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

  1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos


Seputar Indonesia Pesisir

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

Foto: Mizzima
 MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

  1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos
U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine



Seputar Indonesia Pesisir

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

Foto: Mizzima
 MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

  1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos
U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine



Seputar Indonesia Pesisir

U Wirathu: Tak Usah Takut PBB Untuk Gempur Rakhine

Foto: Mizzima
 MYANMAR—Ratusan warga Myanmar dari kelompok nasionalis dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi di dekat Taman Maha Bandula pada Rabu (30/8/2017).

  1. Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos

Labels

Facebook

Search This Blog

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

test

Labels

KLIKOKE

Smartphones

RUANGBACA

Author Name

Recent Reviews

Produk Lainnya

Subscribe Us

Produk Terlaris

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel Dikutip dari Facebook :  Berita Islam Berita Islam Jumat, 08 Desember 2017 Foto: sindonews Moslemcommunity.net - Gedung Putih menyatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan /¢menjalani pemeriksaan medis publik awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center. Trump kesulitan melafalkan kata-kata secara jelas mirip gejala kelu lidah. Gejala itu terjadi saat akhir pidatonya tentang pengumuman Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada hari Rabu lalu. Dia menyuarakan beberapa kata seperti "sh”, ketika melafalkan kalimat ”and God bless the United Shtesh”. Kata “Shtesh” semestinya “State” sehingga kalimat tersebut bermakna ”dan Tuhan memberkati Amerika Serikat”. Kondisi yang dialami Trump itu memicu spekulasi publik di media sosial. Ada yang menduga Presiden AS itu mengalami stroke. Ada juga yang menduga kesulitan bicara dengan gigi palsu. “Pria itu...
[blogger]