Seputar Indonesia Pesisir
- Menurut laporan Mmtimes, mereka mendesak pemerintah Myanmar segera mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine. Setelah lebih dari 100 Muslim di wilayah tersebut meninggal dunia akibat serangan pasukan rezim Myanmar. Namun demonstran dan rezim Myanmar menuduh 100 Muslim ini meninggal akibat serangan oleh kelompok ekstremis ARSA—sebutan rezim Myanmar terhadap minoritas Muslim—pekan lalu.
Biksu ekstremis Budha sekaligus pemimpin gerakan anti-Islam U Wirathu meminta Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) Myanmar berunding. Wirathu ingin NDSC mengadakan sebuah pertemuan dan untuk mengumumkan darurat militer di kota Maungdaw, yang secara tidak langsung berarti ‘pemberangusan’ terhadap minoritas Muslim.
“Sebuah pertemuan keamanan nasional harus dilakukan dan wilayah Maungdaw harus dinyatakan di bawah darurat militer,” kata U Wirathu.
Sumber Berita : Facebook @islampos