Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Technology
All Collections
Flickr Images
Popular Posts
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Foto diambil dari google |
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
(Video Penjelasan Tentang Pezina & seekor Anjing)
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
maka menurut muslimah yang memilih anjing-anjing itu, jika seorang pezina saja dapat masuk surga karena memberi minum anjing, apalagi sekalian merawatnya? bukankah lebih mulia?
Sebelumnya meluruskan kesalahpahaman diatas, berikut teks lengkap hadits yang dimaksud :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – عَنْ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وآله وسلم -: «أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ، قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ، فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا» (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shalallahu’Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
Terkait hadits diatas, para ulama menjelaskan bahwa sebab dosanya diampuni dan diriwayat lain dimasukkan ke surga adalah karena niatnya baik dan rasa kasih sayangnya, sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:
فهذا لما حصل في قلبها من حسن النية والرحمة إذ ذاك..
“Yang demikian karena ia memiliki niat yang baik dan atas rasa kasihannya kala itu”.
Demikian karena Allah Ta’ala memang memerintahkan untuk memperlakukan makhluk hidup dengan baik, bahkan terhadap hewan yang akan disembelih sekalipun, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
(إن الله كتب الإحسان على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة، وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة، وليحد أحدكم شفرته، وليرح ذبيحته) رواه مسلم
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mewajibkan untuk berlaku baik kepada segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan bila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik, yaitu tajamkan pisau kalian dan buatlah hewan itu merasa nyaman“. (HR Muslim)
Akan tetapi pembahasannya tidak hanya sampai disitu, untuk memahami hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam kita perlu melihat bagaimana para ulama memahaminya, bukan dengan pemahaman diri sendiri yang sangat berpotensi untuk keliru, seperti memahami dari hadits diatas bolehnya memelihara anjing-anjing dengan dalih kasihan dan seterusnya, apalagi sampai memahami ”Tidak apa-apa berzina, yang penting punya hati baik, dst”, Wal ‘iyadzu Billah.
Jadi, apa kata ulama terkait pemahaman yang benar pada masalah ini?
Insyaallah akan diulas tuntas pada tulisan selanjutnya.
Penulis : Ustadz Muhammad Hadrami
Foto : Ilustrasi |
Jika sejarah pada masa Islam akan dipelajari secara teliti dan dalam, wajib untuk mengetahui sistem negara yang dianut pada zaman tersebut. Sistemlah yang memberikan kepada suatu zaman bobot nilainya, karena dialah yang menghadapinya dan terjadi didalamnya aliran-aliran yang bermacam-macam. Bahkan sistem ini jikalau kita mengambilnya pada akhir masa Umar bin Al-Khatab, dapatlah kita memahami sebuah negara Islam secara paripurna khususnya pada perkara-perkara yang besar.
Maka sistem yang ada pada masa Umar adalah sistem yang terkonsentrasi pada urusan khilafah, yaitu memberi tafsiran kepada kita tentang peristiwa-peristiwa pada masa Islam, bahkan pada masa dinasti Umawiyah.
Hanya saja sistem ini tidak diletakkan sekaligus melainkan secara berangsur, satu bagian datang pada suatu waktu kemudian diikuti bagian lain setelahnya. Dan peristiwa-peristiwa itulah yang memberi gagasan sistem tersebut, karena ialah yang merekamnya. Kejadian-kejadian itu berjalan dengan "cepat meskipun saat itu belum ada dipuncak kepala negara Islam dua orang laki-laki yang mengecilkan lafal keagungan dihadapan urusan keduanya, serta membahayakan arus kejadian yang ditaruh sistem itu, maka didapatlah didalamnya penyakit dimana menimbulkan keributan dan ketidakstabilan. Namun Abu bakar dan Umar mampu bersikap sebaik-baiknya dengan kecerdasan yang langka ditemukan dalam sejarah, dan dengan baik jejak keduanya diikuti Utsman pada enam tahun pertama dari masa kekhilafahannya, sampai zaman terjadinya tragedi fitnah. Dan meskipun kejadian itu berlari dengan cepat namun pikiran tiga khalifah tersebut juga berlalu secepat kejadian itu, bahkan terkadang peristiwa yang terjadi mendahului benak pikiran mereka, namun mereka selamanya jernih pikiran, teroganisir, jauh jangkauan, dan dalam pandangannya.
Jika terhitung bahwa Umar bin Al-Khatab sebagai khalifah yang paling lama memerintah maka dialah yang banyak meletakkan bagian terbesar dari sistem tersebut, juga memeliharanya dari arah yang salah. Seandainya masa khilafahnya bertahan lebih lama dari yang sebenarnya maka sistem pemerintahan ini akan lebih mendalam, lebih bermaslahat, dan lebih luas.
bacodulu.site - Bisyarah atau kabar gembira dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam merupakan semangat utama kaum muslimin untuk terus berjuang. Baik melalui Al-Quran atau melalui lisan nabi, kabar gembira itu menjadi kekuatan yang tak mampu diisi oleh siapa pun. Keyakinan terhadap janji-janji yang disampaikan itu menjadi pelecut bagi kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sebab, seluruh janji nabi itu pasti akan terjadi. Nabi tidak pernah berbicara kecuali itu sesuai dengan arahan wahyu ilahi.
Sejarah telah mencatat sekian banyak semangat mundurnya Islam berawal dari semangat merealisasikan janji Nabi. Sebut saja pembebasan Syam, Persia dan Yaman oleh para sahabat. Semua itu termotivasi oleh kabar gembira yang menyampaikan Nabi saw perang Ahzab. Demikian juga dengan Kota Mesir, kabar tentang pembebasannya dan pernah menyampaikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam digantung para sahabat.
Sebuah riwayat menyebutkan sesaat setelah wilayah ditaklukkan oleh Amr bin Ash, Ia berkata kepada penduduk kota tersebut, "Wahai penduduk Mesir, nyata Nabi kami telah mengabarkan bahwa Allah akan memberikan Mesir untuk orang Islam dan beliau mewasiatkan agar kami bertindak baik kepada kalian. Beliau bersabda, 'Jika kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada orang-orang Qibthi ini. Mereka memberikan kebebasan dan kasih sayang '. ” (HR. Muslim)
Pembebasan Konstantinopel
Kisah-kisah yang terakhir dari kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel. Dalam sabdanya, Nabi sallallahu 'alaihi wasallam Menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya , “Kota Konstantinopel akan dilemparkan ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan. ” (HR. Ahmad)
Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, 'Kota yang akan disambungkan terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma? ' Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, 'Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau menjawab:
أي المدينتين تفتح أولا: أقسطنطينية أو رومية؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم: مدينة هرقل تفتح أولا. يعني: قسطنطينية
Dua kota ini yang lebih dulu: Konstantinopel atau Roma? ' Rasul menjawab, 'Kota Heraklius diputar lebih dahulu.' Yaitu: Konstantinopel '. ” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)
Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, “Hadits ini hasan sanadnya.” Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi yang hadits ini shahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)
Layaknya sebuah sayembara, janji yang diperas untuk memotivasi setiap kaum kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya serius penaklukan Konstantinopel telah terjadi saat masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan (668-669 M). Namun karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah, belum mampu menaklukkan kota tersebut. Saat pengepungan ini, salah seorang Sahabat Nabi, Abu Ayyub Al Anshari wafat lalu Beliau dimakamkan di dekat dinding Konstantinopel sesuai wasiatnya.
Kota Konstantinopel memang terkenal dengan kota yang paling aman pada masanya. Kota ini dilindungi oleh benteng-benteng yang kokoh. Ia juga memiliki benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar sangat penting untuk kapal musuh untuk masuk ke dalamnya. Sementara itu daratannya dijaga dengan benteng yang kokoh yang terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuasaan militer, kota ini adalah kota yang paling aman dan terlindungi, karena di antaranya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh dan ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.
Namun demikian, cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Perjuangan berikutnya terus diwarisi oleh Daulah Abbasiyyah. Pada masa Khalifah Al-Mahdi, ia mengirim ekspedisi-ekspedisi musim panas ke wilayah wilayah Imperium Bizantium sejak 163 H / 779 M. Saat itu, Al-Mahdi mengirim sebuah ekspedisi musim panas yang langsung dipimpin puteranya Harun Ar-Rasyid yang ditujukan untuk mengepung Konstantinopel. Hingga pada 166 H / 782 M, Harun Ar-Rasyid kembali ke posisi musim panas yang memiliki sembilan puluh lima ribu personel. Ekspedisi ini tiba sampai di laut yang terlupakan Konstantinpel.
Setelah kota Baghdad jatuh pada tahun 656 masehi yang menjadi akhir Dinasti Abbasiyah, usaha kebebasan Konstantinopel tetap diteruskan oleh kerajaan kecil di Asia timur terutama kerajaan Saljuk yang dipimpin oleh Alip Arselan sampai ke Daulah Turki Utsmaniyah pada pemerintahan, Bayazid I (795- 803 H / 1393-1401 M) dan Sultan Murad II (1422 M). Tapi usaha tetap masih ada.
Upaya pembebasan terus berlanjut. Sampai saat setelah abad lebaran, Allah mengabulkan agama Islam itu melalui Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin ketujuh dari Daulah Utsmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al-Fatih adalah seorang yang saleh. Saat baligh, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan senantiasa memperbanyak amalan sunnah. Setelah diangkat menjadi raja, Al-Fatih langsung melanjutkan tradisi para pendahulunya untuk terjun langsung dalam penaklukan Konstantinopel.
Al-Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencapai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara pada saat itu. Memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai kesenian tempur dan ketangkasan bersenjata, membuat mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi, untuk mendukung operasi jihad yang ditunggu-tunngu. Tidak ketinggalan, beliau juga menanamkan nilai-nilai tauhid dan keislaman pasukannya yang benar-benar memiliki ruh jihad yang kuat.
Setelah hampir dua bulan melakukan pengepungan dan serangan, yaitu dari 26 Rabi'ul Awal hingga 19 Jumadil Ula 857 H (6 April - 28 Mei 1453 M), dan dengan mengerahkan berbagai strategi termasuk mengirim kapal-kapal melalui bukit, membuat terowongan-terowongan, dan membuat benteng dari kayu, akhirnya pada 20 Jumadil Ula 857 M (29 Mei 1453 M) Konstantinopel berhasil dibebaskan pasukan Islam. (Lihat: Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-'Utsmaniyyah: 'Awamilu An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth , hlm. 87-107)
Penaklukan Roma, Kabar Gembira yang Belum Terwujudkan
Nubu'at Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel telah terbukti dan berhasil diwujudkan oleh Muhammad Al-Fatih. Ia menjadi figur pemimpin yang terbaik dan pasukannya menjadi pasukan terbaik yang berhasil merealisasikan janji Nabi. Lalu kembali ke hadis shahih di atas, yaitu kompilasi Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ditanya, “Kota yang lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius melepaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel,” (HR. Ahmad)
Tidak hanya Konstantinopel, hadis di juga dari kabar Rasul gembira dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang Islam akan berhasil menyelesaikan Roma. Berdasarkan hadits tersebut, secara kronologi, pembebasan Roma terjadi setelah pembebasan Konstantinopel. Salah satu kisah yang menyebutkan bahwa kabar gembira itu disebutkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampaikan tatkala Islam di masa-masa sulit saat menyiapkan parit untuk menghadang pasukan koalisi Bangsa Quraisy pada Perang Ahzab.
Dalam kitab Mu'jam al-Buldaan , karya Yakut al-Hamawi dijelaskan bahwa Maksud Rumiyahhearts hadis di differences Adalah ibu kota Italia hari Penyanyi, Yaitu Roma. ( Mu'jam al-Buldan , 3/100) Setelah pembebasan Konstantinopel yang tujuh abad yang lalu, hingga saat ini Islam belum berhasil mengeluarkan kota Roma. Penyebutan Roma setelah Konstantinopel kebebasan merupakan mukjizat terpisah karena hingga sekarang Roma merupakan simbol agama Nasrani dan juga peradaban Romawi (Barat).
Memang Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallamtidak secara tegas menyebutkan kapan pembebasan Roma terjadi dan siapa aktornya seperti pada pembebasan Konstantinopel. Akan tetapi yang pasti adalah pembebasan Roma tidak akan terjadi lagi setelah Muslim yang memiliki kekuatan yang sangat besar, yaitu kekuatan yang sama atau bahkan lebih dari kekuatan Islam. Kekuatan itu hanya mungkin dilakukan dalam bahasa Islam yang telah ditegakkan berdasarkan metode kenabian, termasuk komentar Syaikh Al-Albani yang mengomentari hadits di atas. Ia menulis;
“Penaklukan pertama (Konstantinopel) telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad Al-Fatih al-'Utsmani. Seperti yang telah diketahui, penaklukan itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun karena kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi saw. Dan pembebasan kedua (yaitu penaklukan kota Roma) dengan izin Allah juga akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan Anda melindungi pada bulan berikutnya. Tidak diragukan juga bahwa pembebasan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah Muslim. ”(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, jld. 1, hlm. 33, tidak ada hadits. 1329)
Bukan tugas yang dilakukan untuk memastikan kapan itu terjadi, sebab ini merupakan perkara gaib. Namun, jika dicermati lebih dalam, ada banyak karakter yang bisa masuk ke dalam, yaitu tidak lepas dari jihad fi sabilillah, pengerahan pasukan, dan peperangan besar di akhir zaman. Tugas muslim tidak menunggu. Tapi terus-menerus agar agar bisa bergabung dengan mereka saat Allah menakdirkannya selama itu. Dan salah satu persiapannya adalah mencintai jihad fi sabilillah dan mengondisikan agar siap untuk berjihad. Wallahu 'alam bis shawab!
Penulis: Fakhruddin
Editor: Arju
Mengenang Torehan Luka Bagansiapiapi
Judul Buku : Gema ProklamasiKemerdekaan RI dalam Peristiwa Bagansiapiapi
Penulis : Sudarno Mahyudin
Penerbit : Adicita, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2006
Tebal : xv + 106 halaman
Kemerdekaan Indonesia senantiasa diikuti oleh beragam peristiwa bersejarah. Peristiwa bersejarah tersebut merupakan rekam cetak historis yang ditorehkan oleh semangat perjuangan bangsa yang penuh luka-luka. Tak hanya pertempuran-pertempuran politik yang terus bergolak, bahkan konflik antarsuku ternyata juga turut mengharu-biru dalam proses perjuangan bangsa Indonesia. Kemajemukan suku bangsa di Indonesia, yang sejatinya menjadi penguat budaya, berbalik menjadi bumerang karena semangat primordialisme sempit yang sarat muatan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Setidaknya itulah yang mewarnai peristiwa Bagansiapiapi di ranah Melayu pada tahun 1946, yang telah menorehkan kisah memilukan bagi Riau Daratan, terutama warga pribumi dan etnis Cina.
Soedarno Mahyudin, penulis buku ini, sengaja menghadirkan buku ini dalam rangka mengenang kembali tragedi Bagansiapiapi sebagai upaya pembelajaran bagi segenap elemen bangsa Indonesia agar dapat mengapresiasi budaya dari etnis yang berbeda di wilayah masing-masing, khususnya terhadap etnis Cina. Peluncuran buku ini, setidaknya menjadi titik tolak adanya saling pengertian dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Bagansiapiapi merupakan wilayah yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Kala itu, Belanda menyebutnya sebagai Een China in Oost Indie. Hal itu disebabkan komposisi penduduknya yang didominasi oleh etnis Cina. Etnis Cina di Bagansiapiapi dikenal sebagai representasi entitas budaya yang berbeda dengan orang-orang Cina dari wilayah lain. Selain karena keuletannya dan kegigihannya, semangat chauvinisme juga melekat erat dalam sanubari mereka. Sebetulnya, berapapun jumlah warga etnis tertentu di wilayah Indonesia bukan sebuah risiko. Kerentanan konflik hanya akan terjadi bila suatu etnis menyanjung primordialisme sempit sehingga merendahkan etnis lain. Dan, inilah yang terjadi di Bagansiapiapi.
Meletusnya peristiwa Bagansiapiapi I yang dikenal sebagai ‘peristiwa bendera‘, dipicu oleh tersumbatnya komunikasi antara warga pribumi dengan etnis Cina yang kala itu mengibarkan bendera Kuo Min Tang tanpa didampingi bendera merah putih, simbol identitas negara Indonesia yang baru saja merdeka. Kondisi ini menjadikan masyarakat pribumi khususnya Melayu, merasa terinjak-injak harga dirinya. Terlebih, permintaan penurunan bendera diabaikan oleh warga Cina. Pertikaian ini berakhir dengan tewasnya Kapitan Lu Cin Po, pemimpin warga Cina. Sayangnya, sejarah kelam tak berhenti di sini. Rentetan peristiwa terus berlanjut hingga menimbulkan peristiwa Bagansiapiapi II yang lebih dahsyat, yang dikenal dengan peristiwa ‘tentara jambang‘.
Rekaman sejarah menyebutkan bahwa tentara jambang merupakan satuan komponen tentara desersi (tentara yang membelot dari tugas). Dalam peristiwa ini, tentara jambang mengurung anak-anak dan perempuan, merampas harta benda, bahkan memperkosa gadis-gadis Cina di desa pantai Panipahan (hlm.21). Carut marut ini berlangsung di Sungai Rokan, Kubu, serta Panipahan. Maka, aksi balas dendam pun dilakukan. Warga Cina dengan pasukan Cina-nya yang diberi nama Poh An Tui, ganti membunuh warga Indonesia. Pertalian erat antara etnis Cina di Medan, Singapura, dan Malaysia serta suplai senjata memperkuat posisi etnis Cina di Bagansiapiapi. Peristiwa Bagansiapiapi berkecamuk dengan sangat tragis. Nyawa tak lagi berharga di tengah kobaran emosi yang menyala. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, sejak Maret hingga September 1946 peristiwa ini telah merenggut kurang lebih 2.500 jiwa warga Indonesia dan etnis Cina.
Konon, representasi etnis Cina di Bagansiapiapi yang melebihi separuh komunitas warga Indonesia menjadi pemicu konflik, di samping kurangnya komunikasi, provokasi, primordialisme, serta tindakan emosional akibat kesalahpahaman (hlm. vi). Tak heran, komposisi penduduk yang tidak seimbang ini menjadikan Bagansiapiapi bagaikan tanah air tersendiri bagi etnis Cina kala itu. Sehingga, ketika bara kemerdekaan tengah membuncah ke dalam jiwa bangsa Indonesia, sikap dan perbuatan warga Cina di Bagansiapiapi justru dianggap melecehkan kemerdekaan dan kedaulatan pemerintah Indonesia (hlm.15).
Peristiwa ini memberi pemahaman kepada kita bahwa warga pribumi di Bagansiapiapi sesungguhnya merasa terasing di negeri sendiri. Berdasarkan data yang dihimpun Sudarno, terungkap bahwa semua pokok perekonomian ada di tangan etnis Cina, mulai dari mata pencaharian sebagai nelayan, petani, kuli, tongkang-tongkang yang ribuan jumlahnya, hingga komponen cerdik pandai (hlm.101). Oleh sebab itu, Sudarno mengungkapkan bahwa komponen masyarakat yang tidak imbang antara warga pribumi dengan etnis Cina di Bagansiapiapi membutuhkan penanganan dan kebijakan khusus. Dalam konteks ini, menjaga harmoni dan harga diri bangsa Indonesia harus dikedepankan. Melalui peristiwa ini, kita dapat memetik makna bahwa simbol dan identitas kesukubangsaan yang bermuara pada etnosentrisme tertentu kerap menyimpan bahaya laten yang siap meledak.
Buku ini menghadirkan fakta-fakta kelam sejarah masa lalu disertai sumber informasi yang cukup akurat. Catatan-catatan sejarah dihimpun dengan lengkap dan rapi. Tanggal dan pelaku sejarah didokumentasikan secara apik dengan bentuk penyajian yang informatif. Buku ini sengaja dihadirkan agar kita tak lagi mengulang sejarah kelam kerusuhan antaretnis, tak lagi menyanjung tinggi identitas kesukuan, tak lagi memandang rendah etnis lain, dan tak lagi merasa terancam dengan kehadiran etnis yang berbeda di lingkungan sosial kita. Setidaknya, peristiwa ini mengingatkan kita pada kerusuhan serupa di Jakarta pada tahun 1998 yang melibatkan warga Indonesia dan etnis Cina.
Buku ini dapat menambah pemahaman bagi masyarakat Indonesia, terutama menyangkut hubungan warga Indonesia dengan etnis Cina. Di dalamnya terselip pesan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, kita harus mawas diri, menahan diri, menjaga marwah negeri, serta mengembangkan sikap apresiatif terhadap kebudayaan lain di negeri tercinta ini.
Sebagaimana kata pengantar oleh penerbit dalam buku ini, bahwa dinamika kehidupan, arus budaya, serta keterikatan sebuah suku bangsa menjadi begitu berarti ketika sebuah etnik di ceruk negeri asing terbangkitkan semangat primordialismenya, disebabkan oleh dominasi penduduk dan ekonominya. Kiranya, kaum perantauan juga perlu bercermin dan menjunjung tinggi kebudayaan setempat. Seperti bunyi petuah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Semoga buku ini mampu mengantarkan pembaca pada pemahaman yang lebih arif dalam menyelami fenomena kemajemukan bangsa. Dengan demikian, apresiasi budaya dapat menafikan stereotipe terhadap etnis yang berbeda, sehingga mampu menenggelamkan semangat primordialisme. ***
Oleh : Nanum Sofia (Mahasiswi S2 Psikologi UGM)
Sumber : melayuonline.com
Foto diambil dari google |
Kali ini Blog Ilmu Dari Al-Quran akan mengisahkan kisah cinta Bilal bin Rabah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu yang begitu besar kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Bilal bin Rabah adalah pria berkulit hitam yang termasuk ke dalam orang-orang yang pertama memeluk agama Islam dan merupakan seorang muazin tetap selama Rasululllah hidup.
Bilal bin Rabah adalah sahabat yang sangat mencintai Rasulullah dan sangat dicintai Rasulullah. Setelah Rasulullah meninggal, beliau menghadap kepada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq
Bilal berkata “Wahai khalifah, aku minta izin”
“Minta izin apa?” jawab Sayyidina Abu Bakar.
“Tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi” tambah Bilal lagi.
“Wahai Bilal aku tidak akan menurunkan orang yang pernah diangkat oleh Rasulullah.” jawab Khalifah Abu Bakar.
Diulang lagi oleh Bilal, “wahai abu bakar tolong dan tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi”.
Dijawab oleh Sayyidina Abu Bakar, “Tidak wahai Bilal, kecuali kau punya alasan. Alasanmu apa kenapa engkau minta untuk tidak adzan lagi?”
Akhirnya sayyidina Bilal memberikan alasan diiringi dengan derai air mata, tiba-tiba sayydidina melihat ke menara lalu melihat kubur nabi Muhammad yang dulu kamarnya nabi Muhammad, lalu melihat ke menara lalu melihat lagi ke kubur dan berkata
“Wahai Abu Bakar, kebiasaanku dulu di waktu nabi Muhammad hidup adalah sebelum waktu sholat aku membangunkan nabi Muhammad, aku datang ke tempat nabi muhammad dan berkata ya rasulallah waktu sholat, dan kadang nabi Muhammad yang datang ke tempatku lalu berkata bilal waktu sholat kemudian setelah itu aku bersama nabi Muhammad mendekat ke menara dan aku naik nabi Muhammad melihatku lalu sebelum aku adzan aku selalu menoleh kepada nabi Muhammad yang di tempat itu kemudian aku melakukan adzan dan setelah itu aku turun disambut oleh rasulullah dan itu aku lakukan sehari lima kali dan berulang-ulang sehingga sungguh suasana keadaan itu mengingatkan aku kepada rasulullah, sehingga aku tidak mampu melakukan adzan lagi saat ini wahai Abu Bakar”.
Akhirnya sayyidina abu bakar menitihkan air mata dan mengatakan, “Kalau alasanmu seperti itu boleh.”
Akhirnya Sayyidina Bilal pergi ke Syam, pergi ke syam selama beberapa hari bahkan beberapa bulan yang cukup lama, tiba tiba suatu malam Sayyidina Bilal bermimpi bertemu Rasulullah yang saat itu Rasulullah menegurnya, “Wahai Bilal alangkah kerasnya hatimu, lama kau tidak kunjung kepadaku.”
Saat itu Sayyidina Bilal terbangun menangis dengan tangis yang sangat sehingga para keluarganya ketakutan “ada apa bilal ada apa bilal”, menangis seperti tidak biasanya menangis yang luar biasa,
Sayyidina Bilal hanya bisa berkata, “sungguh aku saat ini merasakan rasa takut dan sangat dan aku tidak pernah takut seperti saat ini”,
“Memangnya kamu kenapa wahai bilal”, jawab keluarga Bilal.
“Aku, aku, aku bermimpi ketemu rasulullah”, sambut Bilal.
“Rasulullah kenapa”, Tanya keluarga Bilal lagi
“Aku ketemu rasululllah dan ditegur ‘Wahai Bilal alangkah keras dan gersangnya hatimu, mana kerinduanmu kepadaku ,lama kau tak kunjung kepadaku’, aku takut ditinggal oleh rasulullah.” Jawab Bilal
Akhirnya para keluarga mengatakan kepada Bilal “Kelihatannya memang waktunya kau ziarah kepada Rasulullah”
Maka pergilah sayyidina Bilal bin Rabah dengan kendaraan dalam riwayat onta, kuda ataupun keledai, berjalan sayyidina Bilal bin Rabah ke Madinah dan sungguh perjalanan indah karena perjalanan untuk menuai kerinduan menuju orang yang sangat dicintai yaitu menuju kubur nabi Muhammad. Berjalan Sayyidina Bilal dengan perjalanan yang tidak pernah kenal lelah dan tidak tahu istirahat karena yang ada di hati bilal adalah segera sampai ke Madinah, berjalan dan berjalan hingga Sayyidina bilal sudah mulai memasuki kota Madinah, maka terlihat mungkin saat itu air itu sudah mulai keluar Sayyidina Bilal mulai terasadar mungkin, mungkin itu pernah disaksikan oleh Bilal bersama Rasulullah sehingga mulai menangis Sayyidina Bilal berjalan dengan derai air mata dan saat Sayyidina Bilal memasuki kota Madinah sungguh tangis Sayyidina Bilal semakin keras dan semakin kuat, Sayyidina Bilal tidak melihat pojok kota Madinah kecuali melihat Rasulullah, tidak melihat bangunan kecuali terlihat Rasulullah tidak melihat hamparan kecuali terlihat Rasulullah karena kenangan indah bersama Rasulullah benar-benar membekas di hati Sayyidina Bilal bin Rabah sehingga tangis dan tangis semuanya yang ada di Madinah mengingatkan Rasulullah.
Maka berjalanlah Bilal bin Rabah menuju kubur nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, (hadirkan diri anda bersama sayyidina bilal saat ini), Sayyidina bilal menuju kubur nabi Muhammad dan setelah itu Bilal terduduk dan mengucapkan salam, akan tertapi salam orang yang kehabisan suara karena suara Bilal sudah dihabiskan kerinduannya sepanjang perjalanan, Bilal hanya mengucapkan dengan suara lirih, dan berkata “Assalaamualaika ya Rasulallah, assalaamualaika ya Habiballah, Assalamualaika ya Nabiyallah”, Sayyidina Bilal terduduk di hadapan kubur nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan derai air mata dan tiba tiba di saat itu ada yang menepuk kepala Sayyidina Bilal, lalu Bilal menoleh ternyata yang dilihatnya adalah Sayyidina Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Lalu Sayyidina Bilal bersedih dan ditegur oleh Khalifah Abu Bakar, “Wahai Bilal kau mengangis dan suara tangismu tidak seperti biasa,”
Lalu bilal berkata, “Wahai khalifah sungguh aku saat ini merasakan takut yang sangat takut”,
Khalifah bertanya, “Takut apa bilal?”
Bilal menjawab “Aku merasakan takut”,
Khalifah bertanya kembali “Takut apa?”,
Bilal lalu menjawab “Aku takut ditinggal Rasulullah”,
Khalifah berkata “Memangnya kenapa kamu? Melakukan dosa apa?”
Bilal menjelaskan “Aku bermimpi ketemu Rasulullah, rasulullah menegurku, ‘Bilal alangkah keras hatimu mana kerinduanmu kepadaku, lama kau tidak pernah kunjung kepadaku’, ini kalimat yang aku rasakan kalimat yang kupahami dalam mimpi itu, sungguh aku takut ditinggal oleh Rasulullah”,
Kemudian Sayydidia Abu Bakar menghibur Bilal, “Wahai Bilal, ketahuilah air mata yang pernah menangis karena rindu kepada Rasulullah tidak akan ditinggal oleh Rasulullah. Dan engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah”,
Bilal menjawab, “Benarkah begitu wahai abu bakar?”,
Khalifah menjelaskan “Ya, engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah,”
Maka bergembirasalah Sayyidina Bilal dan kemudian merangkul Sayyidina Abu Bakar, kemudian redalah air mata itu, kemudian setelah air mata reda, mereka ngobrol dan tiba tiba abu bakar berkata, “Bilal, mumpung kamu di Madinah, bagaimana kalau kamu adzan lagi”, tiba tiba Sayyidina Bilal saat mendapatkan tawaran adzan itu bilal menoleh ke menara lalu melihat ke kubur nabi Muhammad. Air mata yang sudah terhenti itu mulai berderai lagi, melihat ke menara dan melihat ke kubur lalu menggelengkan kepala sambil berkata, “ Tidak Wahai Abu Bakar, tidak wahai Umar, aku belum kuat untuk adzan”,
Kemudian tidak lama kemudian ada anak-anak kecil, dua anak kecil datang kepada sayyidina bilal bin rabah membonceng tangan kanan Sayyidina Bilal dan yang satu dikiri, dan berkata “Wahai tukang adzan kakekku,”
Terkaget Sayyidina Bilal lalu menoleh ternyata di kanannya Sayyidina Hasan dan di kirinya Sayyidina Husein, Sayyidina Bilal betul betul kaget dan mengangkat tangannya “Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasih-Mu nabi muhammad dan telah Kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi oleh kekasihku nabi Muhamamd, kemudian Bilal menghadap kepada hasan, dan Sayyidina Hasan di bedirikan lalu Bilal melihat wajah Hasan lalu melihat kaki Husein, lalu berpindah ke wajah Hasan lalu menoleh lagi ke kaki Sayyidina Husein, karena ketahuilah wajah Hasan sangat mirip dengan Rasulullah dan kaki Husein sangat mirip dengan Rasulullah sehingga bilal menoleh ke wajah yang mirip dengan Rasulullah menoleh kepada kaki yang sangat mirip dengan Rasulullah sehingga setelah itu dipeluhlah kedua anak kecil ini dengan derai air mata dan berkata “Ya Rasulallah, sungguh bau keringatmu aku temukan di cucumu ya Rasulallah.”
Tiba tiba tidak lama kemudian, Sayyidina hasan dan Husein berbicara “Bilal, aku kangen denger suara adzanmu, gimana kalau kamu adzan.” Sayyidina Bilal bingung dan menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan ‘Umar. Akhirnya Sayyidina Umar dan Sayyidina Abu Bakar mengatakan, “Lakukanlah, hubungan baik antara sahabat dengan cucu Rasulullah,” Biarpun anak kecil tapi dihargai Sayyidina Abu Bakar dan Umar, “Lakukanlah,” Kemudian Sayyidina Bilal menoleh kepada kedua cucu Rasulullah tadi, “Wahai Hasan dan Husein ,sebelum engkau meminta, khalifah dan wakilnya meminta aku adzan tapi aku tolak tapi karena yang meminta saat ini adalah dirimu wahai Hasan dan Husein aku tidak berani menolak, sebab aku takut jika aku menolak permintaanmu aku takut nanti ditolak untuk adzan di depan Rasulullah di surga nanti.”
Hingga ditentukanlah waktu adzannya Sayyidina Bilal bin Rabah, waktu sudah ditentukan, beberapa orang sudah pada datang menunggu, “Kapan bilal mulai adzan, kapan bilal mulai adzan”, datanglah waktu dalam riwayat sahur atau subuh. Orang-orang pada nunggu “mana bilal”, tiba-tiba ada orang yang berdiri ketika masuk waktu sholat, ada orang berdiri, orangnya memang hitam tetapi memancar dari kehitamannya ini penuh kecintaan kepada Rasulullah, orang melihat Bilal yang berdiri di tempat yang biasanya dulu berdiri Sayyidina Bilal bin Rabah, maka suasana itu telah mengingatkan kepada Rasulullah, sehingga mulai berjatuhanlah air mata dari orang yang hadir di tempat itu kemudian Sayyidina Bilal berjalan dan jalannya Bilal tidak berubah seperti dahulu, maka semakin kuat kenangan mereka kepada Rasulullah sehingga yang hadir di masjid pada mulai menangis dan berjalan Sayyidina Bilal memecah barisan kemudian menuju ke menara dan di saat naik menara, mereka semakin kuat bahwasannya seperti inilah yang pernah disaksikan dulu bersama Rasulullah. Sayyidina Bilal di atas rupanya, di atas Sayyidina Bilal berderai dengan air mata lalu melihat ke tempat yang biasanya Rasulullah ada di tempat itu dan Sayyidina Bilal hanya bisa menutup mata dan berusaha membasuh air matanya, “Di situ dulu aku pernah melihat rasulullah”.
Tangis orang yang ada di masjid di barengi dengan tangisnya Sayyidina Bilal bin Rabah, sehingga disebutkan bahwa tidak ada tangis di Madinah lebih banyak dan lebih dahsyat daripada saat itu. Akhirnya Sayyidina Bilal memulai adzannya “Allahu akbar allahu akbar”, suara ini terdengar di mana-mana dan sungguh berbarengan dengan suaranya Bilal ini serempak orang yang ada di situ terdengar suara dari jamaah suara tangis. Sayyidina Bilal pun melanjutkan adzannya, “Allahu akbar allahu akbar” para jamaah sambil menjawab adzan Sayyidina Bilal tangis semakin kuat bahkan ada di antara mereka yang berjatuhan pingsan. Apa yang menjadikan mereka menangis? Apa yang menjadikan mereka seperti itu? Ingat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena semua yang terjadi di saat itu mengingatkan kenangannya kepada Rasulullah, sehingga orang yang di luar masjid pun. ibuk-ibuk yang belum sempat datang mendengar suaranya Bilal bin Rabah bergegas menuju masjid lalu berkata “Apakah Rasulullah dibangkitkan lagi?” Karena dulu di saat mendengar suara Bilal pasti ada Rasulullah, jadi di saat mendengar suara bilal yang sudah lama hilang seolah-olah Rasulullah hadir kembali sehingga mereka bertanya “Apakah rasulullah dibangkitkan lagi?” Dijawab orang-orang yang ada di situ, “Tidak itu suaranya Bilal”, kemudian orang-orang itu sambil menundukkan kepala “Ooo suaranya bilal”.
Sayyidina Bilal melanjutkan adzan beliau sehingga sampailah adzan beliau Asyhadualla ilaha illah Asyhadualla ilaha illah, suara tangis semakin ramai hingga sampailah Sayyidina Bilal bin Rabah kepada kalimat Asyhaduanna muham… hilanglah suara Sayyidina Bilal ternyata Sayyidina Bilal terpingsan saat itu, di saat menyebut kalimat Muhammad dan ternyata, saat itu pun dibarengi orang-orang yang seperti Sayyidina Bilal pada jatuh, sehingga saat tersadar Sayyidina Bilal hanya bisa berkata “Lanjutkan aku tidak mampu melanjutkan.”
Masya Allah, itu tadi adalah cuplikan kecintaan dan kerinduan Sayyidina Bilal Bin Rabah kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang begitu besar. Semoga dengan kisah ini kisah semakin mencintai Rasulullah dan menghadirkan Rasulullah di kehidupan kita sehari-hari.
Cerita ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Atsakir dan dikutip dari Ceramah Al-Ustadz Buya Yahya
Semoga bermanfaat.
TELAH SAH KITA SEKARANG BERADA DI ZAMAN KE 4 SEPERTI YG DI NYATAKAN OLEH RASUL SAW
Tidak terasa kita hidup dipenghujung Zaman.
Rasul SAW Berkata :
“ZAMAN ITU DI BAGI KEPADA 5”
1. Zaman Nubuwwah_
(zaman kenabian diawali dr zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)
2. Zaman Khilafah 1_
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).
3. Zaman Al-mulk kerajaan_ (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).
4. Zaman Jababiro_
(Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan inilah zaman kita hidup sekarang).
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk layak/zalim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam ramai tpi bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)...
_Zaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani...Astaghfirullah....
5. Zaman Khilafah 2_
(Zaman yg mana suasana seperi pada zaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin *_Imam Mahdi hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun._*
_Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro)._
➡ Para Ulama hadits memperhalusi ttg usia umur ummat Islam :
_1. Ibnu Hajar Asqalani_
seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer dimsia adalah Fathul Barri, Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.
_2. Imam As-syuyuthi_
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H
_3. Ibnu Hajar Hambali_
kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H
Allahu Akbar sekarang umur umat Islam sudah sampai pada 1439 H.
_Hari kiamat tdk ada yg tau termasuk Rosululloh SAW namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi tahu.. tdk sampai 1500 H._
Kelak diakhir zaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tinggal hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).
Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW
-akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam, lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg
- pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
- Yg kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....
_Saudaraku,tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang...
_Sementara masih ada waktu, mari segera baiki diri, perbaiki ibadah dan perbanyak amal solih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....
Sudah Siapkah??
Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur dan barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! Dan janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia.
Dijangka kemarau panjang tersebut akan bermula tahun 2019 hingga 2022.Air dunia waktu ini hanya berbaki 3% saja.
Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah _keluarnya Dajjal telah sangat dekat._
_Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari._
Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.
Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi.
Diikuti dengan semakin kurangnya mata air Zughar. Dan yang paling menepati adalah surutnya air di tasik Tiberias di Israel sudah sangat meruncing, sehingga Israel sibuk mencari sumber air lain.
Salah satunya perencanaan adalah penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya dgn tanda, setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Marilah kita berbuat baik semaksima mungkin, dan ajaklah setiap muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat.
ALLAHU AKBAR... !!!
➡_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_
- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yakjuz dan Makjuz
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya
- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Kabah
- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali
Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"
Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar redho Ku maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"
Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat.
➡ Kerugian meninggalkn sholat :
Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Zuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Ashar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.
Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)
➡ Nasihat Kubur:
1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD
2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..
3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.
4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,
5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT
6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..
7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah *"LAILAHAILALLAH"*
Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
Syaitan berbisik;
Sudahlaaaaaah tak usah disebarkan, tak penting, buang waktu saja, tak mungkin akan dibaca
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya, Semoga menjadi amal.
Aamiin🕌❤🕌☝
Foto diambil dari google |
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
(Video Penjelasan Tentang Pezina & seekor Anjing)
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
maka menurut muslimah yang memilih anjing-anjing itu, jika seorang pezina saja dapat masuk surga karena memberi minum anjing, apalagi sekalian merawatnya? bukankah lebih mulia?
Sebelumnya meluruskan kesalahpahaman diatas, berikut teks lengkap hadits yang dimaksud :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – عَنْ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وآله وسلم -: «أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ، قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ، فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا» (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shalallahu’Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
Terkait hadits diatas, para ulama menjelaskan bahwa sebab dosanya diampuni dan diriwayat lain dimasukkan ke surga adalah karena niatnya baik dan rasa kasih sayangnya, sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:
فهذا لما حصل في قلبها من حسن النية والرحمة إذ ذاك..
“Yang demikian karena ia memiliki niat yang baik dan atas rasa kasihannya kala itu”.
Demikian karena Allah Ta’ala memang memerintahkan untuk memperlakukan makhluk hidup dengan baik, bahkan terhadap hewan yang akan disembelih sekalipun, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
(إن الله كتب الإحسان على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة، وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة، وليحد أحدكم شفرته، وليرح ذبيحته) رواه مسلم
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mewajibkan untuk berlaku baik kepada segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan bila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik, yaitu tajamkan pisau kalian dan buatlah hewan itu merasa nyaman“. (HR Muslim)
Akan tetapi pembahasannya tidak hanya sampai disitu, untuk memahami hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam kita perlu melihat bagaimana para ulama memahaminya, bukan dengan pemahaman diri sendiri yang sangat berpotensi untuk keliru, seperti memahami dari hadits diatas bolehnya memelihara anjing-anjing dengan dalih kasihan dan seterusnya, apalagi sampai memahami ”Tidak apa-apa berzina, yang penting punya hati baik, dst”, Wal ‘iyadzu Billah.
Jadi, apa kata ulama terkait pemahaman yang benar pada masalah ini?
Insyaallah akan diulas tuntas pada tulisan selanjutnya.
Penulis : Ustadz Muhammad Hadrami
Foto : Ilustrasi |
Jika sejarah pada masa Islam akan dipelajari secara teliti dan dalam, wajib untuk mengetahui sistem negara yang dianut pada zaman tersebut. Sistemlah yang memberikan kepada suatu zaman bobot nilainya, karena dialah yang menghadapinya dan terjadi didalamnya aliran-aliran yang bermacam-macam. Bahkan sistem ini jikalau kita mengambilnya pada akhir masa Umar bin Al-Khatab, dapatlah kita memahami sebuah negara Islam secara paripurna khususnya pada perkara-perkara yang besar.
Maka sistem yang ada pada masa Umar adalah sistem yang terkonsentrasi pada urusan khilafah, yaitu memberi tafsiran kepada kita tentang peristiwa-peristiwa pada masa Islam, bahkan pada masa dinasti Umawiyah.
Hanya saja sistem ini tidak diletakkan sekaligus melainkan secara berangsur, satu bagian datang pada suatu waktu kemudian diikuti bagian lain setelahnya. Dan peristiwa-peristiwa itulah yang memberi gagasan sistem tersebut, karena ialah yang merekamnya. Kejadian-kejadian itu berjalan dengan "cepat meskipun saat itu belum ada dipuncak kepala negara Islam dua orang laki-laki yang mengecilkan lafal keagungan dihadapan urusan keduanya, serta membahayakan arus kejadian yang ditaruh sistem itu, maka didapatlah didalamnya penyakit dimana menimbulkan keributan dan ketidakstabilan. Namun Abu bakar dan Umar mampu bersikap sebaik-baiknya dengan kecerdasan yang langka ditemukan dalam sejarah, dan dengan baik jejak keduanya diikuti Utsman pada enam tahun pertama dari masa kekhilafahannya, sampai zaman terjadinya tragedi fitnah. Dan meskipun kejadian itu berlari dengan cepat namun pikiran tiga khalifah tersebut juga berlalu secepat kejadian itu, bahkan terkadang peristiwa yang terjadi mendahului benak pikiran mereka, namun mereka selamanya jernih pikiran, teroganisir, jauh jangkauan, dan dalam pandangannya.
Jika terhitung bahwa Umar bin Al-Khatab sebagai khalifah yang paling lama memerintah maka dialah yang banyak meletakkan bagian terbesar dari sistem tersebut, juga memeliharanya dari arah yang salah. Seandainya masa khilafahnya bertahan lebih lama dari yang sebenarnya maka sistem pemerintahan ini akan lebih mendalam, lebih bermaslahat, dan lebih luas.
bacodulu.site - Bisyarah atau kabar gembira dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam merupakan semangat utama kaum muslimin untuk terus berjuang. Baik melalui Al-Quran atau melalui lisan nabi, kabar gembira itu menjadi kekuatan yang tak mampu diisi oleh siapa pun. Keyakinan terhadap janji-janji yang disampaikan itu menjadi pelecut bagi kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sebab, seluruh janji nabi itu pasti akan terjadi. Nabi tidak pernah berbicara kecuali itu sesuai dengan arahan wahyu ilahi.
Sejarah telah mencatat sekian banyak semangat mundurnya Islam berawal dari semangat merealisasikan janji Nabi. Sebut saja pembebasan Syam, Persia dan Yaman oleh para sahabat. Semua itu termotivasi oleh kabar gembira yang menyampaikan Nabi saw perang Ahzab. Demikian juga dengan Kota Mesir, kabar tentang pembebasannya dan pernah menyampaikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam digantung para sahabat.
Sebuah riwayat menyebutkan sesaat setelah wilayah ditaklukkan oleh Amr bin Ash, Ia berkata kepada penduduk kota tersebut, "Wahai penduduk Mesir, nyata Nabi kami telah mengabarkan bahwa Allah akan memberikan Mesir untuk orang Islam dan beliau mewasiatkan agar kami bertindak baik kepada kalian. Beliau bersabda, 'Jika kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada orang-orang Qibthi ini. Mereka memberikan kebebasan dan kasih sayang '. ” (HR. Muslim)
Pembebasan Konstantinopel
Kisah-kisah yang terakhir dari kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel. Dalam sabdanya, Nabi sallallahu 'alaihi wasallam Menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya , “Kota Konstantinopel akan dilemparkan ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan. ” (HR. Ahmad)
Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, 'Kota yang akan disambungkan terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma? ' Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, 'Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau menjawab:
أي المدينتين تفتح أولا: أقسطنطينية أو رومية؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم: مدينة هرقل تفتح أولا. يعني: قسطنطينية
Dua kota ini yang lebih dulu: Konstantinopel atau Roma? ' Rasul menjawab, 'Kota Heraklius diputar lebih dahulu.' Yaitu: Konstantinopel '. ” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)
Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, “Hadits ini hasan sanadnya.” Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi yang hadits ini shahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)
Layaknya sebuah sayembara, janji yang diperas untuk memotivasi setiap kaum kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya serius penaklukan Konstantinopel telah terjadi saat masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan (668-669 M). Namun karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah, belum mampu menaklukkan kota tersebut. Saat pengepungan ini, salah seorang Sahabat Nabi, Abu Ayyub Al Anshari wafat lalu Beliau dimakamkan di dekat dinding Konstantinopel sesuai wasiatnya.
Kota Konstantinopel memang terkenal dengan kota yang paling aman pada masanya. Kota ini dilindungi oleh benteng-benteng yang kokoh. Ia juga memiliki benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar sangat penting untuk kapal musuh untuk masuk ke dalamnya. Sementara itu daratannya dijaga dengan benteng yang kokoh yang terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuasaan militer, kota ini adalah kota yang paling aman dan terlindungi, karena di antaranya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh dan ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.
Namun demikian, cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Perjuangan berikutnya terus diwarisi oleh Daulah Abbasiyyah. Pada masa Khalifah Al-Mahdi, ia mengirim ekspedisi-ekspedisi musim panas ke wilayah wilayah Imperium Bizantium sejak 163 H / 779 M. Saat itu, Al-Mahdi mengirim sebuah ekspedisi musim panas yang langsung dipimpin puteranya Harun Ar-Rasyid yang ditujukan untuk mengepung Konstantinopel. Hingga pada 166 H / 782 M, Harun Ar-Rasyid kembali ke posisi musim panas yang memiliki sembilan puluh lima ribu personel. Ekspedisi ini tiba sampai di laut yang terlupakan Konstantinpel.
Setelah kota Baghdad jatuh pada tahun 656 masehi yang menjadi akhir Dinasti Abbasiyah, usaha kebebasan Konstantinopel tetap diteruskan oleh kerajaan kecil di Asia timur terutama kerajaan Saljuk yang dipimpin oleh Alip Arselan sampai ke Daulah Turki Utsmaniyah pada pemerintahan, Bayazid I (795- 803 H / 1393-1401 M) dan Sultan Murad II (1422 M). Tapi usaha tetap masih ada.
Upaya pembebasan terus berlanjut. Sampai saat setelah abad lebaran, Allah mengabulkan agama Islam itu melalui Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin ketujuh dari Daulah Utsmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al-Fatih adalah seorang yang saleh. Saat baligh, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan senantiasa memperbanyak amalan sunnah. Setelah diangkat menjadi raja, Al-Fatih langsung melanjutkan tradisi para pendahulunya untuk terjun langsung dalam penaklukan Konstantinopel.
Al-Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencapai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara pada saat itu. Memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai kesenian tempur dan ketangkasan bersenjata, membuat mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi, untuk mendukung operasi jihad yang ditunggu-tunngu. Tidak ketinggalan, beliau juga menanamkan nilai-nilai tauhid dan keislaman pasukannya yang benar-benar memiliki ruh jihad yang kuat.
Setelah hampir dua bulan melakukan pengepungan dan serangan, yaitu dari 26 Rabi'ul Awal hingga 19 Jumadil Ula 857 H (6 April - 28 Mei 1453 M), dan dengan mengerahkan berbagai strategi termasuk mengirim kapal-kapal melalui bukit, membuat terowongan-terowongan, dan membuat benteng dari kayu, akhirnya pada 20 Jumadil Ula 857 M (29 Mei 1453 M) Konstantinopel berhasil dibebaskan pasukan Islam. (Lihat: Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-'Utsmaniyyah: 'Awamilu An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth , hlm. 87-107)
Penaklukan Roma, Kabar Gembira yang Belum Terwujudkan
Nubu'at Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel telah terbukti dan berhasil diwujudkan oleh Muhammad Al-Fatih. Ia menjadi figur pemimpin yang terbaik dan pasukannya menjadi pasukan terbaik yang berhasil merealisasikan janji Nabi. Lalu kembali ke hadis shahih di atas, yaitu kompilasi Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ditanya, “Kota yang lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius melepaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel,” (HR. Ahmad)
Tidak hanya Konstantinopel, hadis di juga dari kabar Rasul gembira dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang Islam akan berhasil menyelesaikan Roma. Berdasarkan hadits tersebut, secara kronologi, pembebasan Roma terjadi setelah pembebasan Konstantinopel. Salah satu kisah yang menyebutkan bahwa kabar gembira itu disebutkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampaikan tatkala Islam di masa-masa sulit saat menyiapkan parit untuk menghadang pasukan koalisi Bangsa Quraisy pada Perang Ahzab.
Dalam kitab Mu'jam al-Buldaan , karya Yakut al-Hamawi dijelaskan bahwa Maksud Rumiyahhearts hadis di differences Adalah ibu kota Italia hari Penyanyi, Yaitu Roma. ( Mu'jam al-Buldan , 3/100) Setelah pembebasan Konstantinopel yang tujuh abad yang lalu, hingga saat ini Islam belum berhasil mengeluarkan kota Roma. Penyebutan Roma setelah Konstantinopel kebebasan merupakan mukjizat terpisah karena hingga sekarang Roma merupakan simbol agama Nasrani dan juga peradaban Romawi (Barat).
Memang Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallamtidak secara tegas menyebutkan kapan pembebasan Roma terjadi dan siapa aktornya seperti pada pembebasan Konstantinopel. Akan tetapi yang pasti adalah pembebasan Roma tidak akan terjadi lagi setelah Muslim yang memiliki kekuatan yang sangat besar, yaitu kekuatan yang sama atau bahkan lebih dari kekuatan Islam. Kekuatan itu hanya mungkin dilakukan dalam bahasa Islam yang telah ditegakkan berdasarkan metode kenabian, termasuk komentar Syaikh Al-Albani yang mengomentari hadits di atas. Ia menulis;
“Penaklukan pertama (Konstantinopel) telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad Al-Fatih al-'Utsmani. Seperti yang telah diketahui, penaklukan itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun karena kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi saw. Dan pembebasan kedua (yaitu penaklukan kota Roma) dengan izin Allah juga akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan Anda melindungi pada bulan berikutnya. Tidak diragukan juga bahwa pembebasan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah Muslim. ”(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, jld. 1, hlm. 33, tidak ada hadits. 1329)
Bukan tugas yang dilakukan untuk memastikan kapan itu terjadi, sebab ini merupakan perkara gaib. Namun, jika dicermati lebih dalam, ada banyak karakter yang bisa masuk ke dalam, yaitu tidak lepas dari jihad fi sabilillah, pengerahan pasukan, dan peperangan besar di akhir zaman. Tugas muslim tidak menunggu. Tapi terus-menerus agar agar bisa bergabung dengan mereka saat Allah menakdirkannya selama itu. Dan salah satu persiapannya adalah mencintai jihad fi sabilillah dan mengondisikan agar siap untuk berjihad. Wallahu 'alam bis shawab!
Penulis: Fakhruddin
Editor: Arju
Mengenang Torehan Luka Bagansiapiapi
Judul Buku : Gema ProklamasiKemerdekaan RI dalam Peristiwa Bagansiapiapi
Penulis : Sudarno Mahyudin
Penerbit : Adicita, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2006
Tebal : xv + 106 halaman
Kemerdekaan Indonesia senantiasa diikuti oleh beragam peristiwa bersejarah. Peristiwa bersejarah tersebut merupakan rekam cetak historis yang ditorehkan oleh semangat perjuangan bangsa yang penuh luka-luka. Tak hanya pertempuran-pertempuran politik yang terus bergolak, bahkan konflik antarsuku ternyata juga turut mengharu-biru dalam proses perjuangan bangsa Indonesia. Kemajemukan suku bangsa di Indonesia, yang sejatinya menjadi penguat budaya, berbalik menjadi bumerang karena semangat primordialisme sempit yang sarat muatan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Setidaknya itulah yang mewarnai peristiwa Bagansiapiapi di ranah Melayu pada tahun 1946, yang telah menorehkan kisah memilukan bagi Riau Daratan, terutama warga pribumi dan etnis Cina.
Soedarno Mahyudin, penulis buku ini, sengaja menghadirkan buku ini dalam rangka mengenang kembali tragedi Bagansiapiapi sebagai upaya pembelajaran bagi segenap elemen bangsa Indonesia agar dapat mengapresiasi budaya dari etnis yang berbeda di wilayah masing-masing, khususnya terhadap etnis Cina. Peluncuran buku ini, setidaknya menjadi titik tolak adanya saling pengertian dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Bagansiapiapi merupakan wilayah yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Kala itu, Belanda menyebutnya sebagai Een China in Oost Indie. Hal itu disebabkan komposisi penduduknya yang didominasi oleh etnis Cina. Etnis Cina di Bagansiapiapi dikenal sebagai representasi entitas budaya yang berbeda dengan orang-orang Cina dari wilayah lain. Selain karena keuletannya dan kegigihannya, semangat chauvinisme juga melekat erat dalam sanubari mereka. Sebetulnya, berapapun jumlah warga etnis tertentu di wilayah Indonesia bukan sebuah risiko. Kerentanan konflik hanya akan terjadi bila suatu etnis menyanjung primordialisme sempit sehingga merendahkan etnis lain. Dan, inilah yang terjadi di Bagansiapiapi.
Meletusnya peristiwa Bagansiapiapi I yang dikenal sebagai ‘peristiwa bendera‘, dipicu oleh tersumbatnya komunikasi antara warga pribumi dengan etnis Cina yang kala itu mengibarkan bendera Kuo Min Tang tanpa didampingi bendera merah putih, simbol identitas negara Indonesia yang baru saja merdeka. Kondisi ini menjadikan masyarakat pribumi khususnya Melayu, merasa terinjak-injak harga dirinya. Terlebih, permintaan penurunan bendera diabaikan oleh warga Cina. Pertikaian ini berakhir dengan tewasnya Kapitan Lu Cin Po, pemimpin warga Cina. Sayangnya, sejarah kelam tak berhenti di sini. Rentetan peristiwa terus berlanjut hingga menimbulkan peristiwa Bagansiapiapi II yang lebih dahsyat, yang dikenal dengan peristiwa ‘tentara jambang‘.
Rekaman sejarah menyebutkan bahwa tentara jambang merupakan satuan komponen tentara desersi (tentara yang membelot dari tugas). Dalam peristiwa ini, tentara jambang mengurung anak-anak dan perempuan, merampas harta benda, bahkan memperkosa gadis-gadis Cina di desa pantai Panipahan (hlm.21). Carut marut ini berlangsung di Sungai Rokan, Kubu, serta Panipahan. Maka, aksi balas dendam pun dilakukan. Warga Cina dengan pasukan Cina-nya yang diberi nama Poh An Tui, ganti membunuh warga Indonesia. Pertalian erat antara etnis Cina di Medan, Singapura, dan Malaysia serta suplai senjata memperkuat posisi etnis Cina di Bagansiapiapi. Peristiwa Bagansiapiapi berkecamuk dengan sangat tragis. Nyawa tak lagi berharga di tengah kobaran emosi yang menyala. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, sejak Maret hingga September 1946 peristiwa ini telah merenggut kurang lebih 2.500 jiwa warga Indonesia dan etnis Cina.
Konon, representasi etnis Cina di Bagansiapiapi yang melebihi separuh komunitas warga Indonesia menjadi pemicu konflik, di samping kurangnya komunikasi, provokasi, primordialisme, serta tindakan emosional akibat kesalahpahaman (hlm. vi). Tak heran, komposisi penduduk yang tidak seimbang ini menjadikan Bagansiapiapi bagaikan tanah air tersendiri bagi etnis Cina kala itu. Sehingga, ketika bara kemerdekaan tengah membuncah ke dalam jiwa bangsa Indonesia, sikap dan perbuatan warga Cina di Bagansiapiapi justru dianggap melecehkan kemerdekaan dan kedaulatan pemerintah Indonesia (hlm.15).
Peristiwa ini memberi pemahaman kepada kita bahwa warga pribumi di Bagansiapiapi sesungguhnya merasa terasing di negeri sendiri. Berdasarkan data yang dihimpun Sudarno, terungkap bahwa semua pokok perekonomian ada di tangan etnis Cina, mulai dari mata pencaharian sebagai nelayan, petani, kuli, tongkang-tongkang yang ribuan jumlahnya, hingga komponen cerdik pandai (hlm.101). Oleh sebab itu, Sudarno mengungkapkan bahwa komponen masyarakat yang tidak imbang antara warga pribumi dengan etnis Cina di Bagansiapiapi membutuhkan penanganan dan kebijakan khusus. Dalam konteks ini, menjaga harmoni dan harga diri bangsa Indonesia harus dikedepankan. Melalui peristiwa ini, kita dapat memetik makna bahwa simbol dan identitas kesukubangsaan yang bermuara pada etnosentrisme tertentu kerap menyimpan bahaya laten yang siap meledak.
Buku ini menghadirkan fakta-fakta kelam sejarah masa lalu disertai sumber informasi yang cukup akurat. Catatan-catatan sejarah dihimpun dengan lengkap dan rapi. Tanggal dan pelaku sejarah didokumentasikan secara apik dengan bentuk penyajian yang informatif. Buku ini sengaja dihadirkan agar kita tak lagi mengulang sejarah kelam kerusuhan antaretnis, tak lagi menyanjung tinggi identitas kesukuan, tak lagi memandang rendah etnis lain, dan tak lagi merasa terancam dengan kehadiran etnis yang berbeda di lingkungan sosial kita. Setidaknya, peristiwa ini mengingatkan kita pada kerusuhan serupa di Jakarta pada tahun 1998 yang melibatkan warga Indonesia dan etnis Cina.
Buku ini dapat menambah pemahaman bagi masyarakat Indonesia, terutama menyangkut hubungan warga Indonesia dengan etnis Cina. Di dalamnya terselip pesan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, kita harus mawas diri, menahan diri, menjaga marwah negeri, serta mengembangkan sikap apresiatif terhadap kebudayaan lain di negeri tercinta ini.
Sebagaimana kata pengantar oleh penerbit dalam buku ini, bahwa dinamika kehidupan, arus budaya, serta keterikatan sebuah suku bangsa menjadi begitu berarti ketika sebuah etnik di ceruk negeri asing terbangkitkan semangat primordialismenya, disebabkan oleh dominasi penduduk dan ekonominya. Kiranya, kaum perantauan juga perlu bercermin dan menjunjung tinggi kebudayaan setempat. Seperti bunyi petuah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Semoga buku ini mampu mengantarkan pembaca pada pemahaman yang lebih arif dalam menyelami fenomena kemajemukan bangsa. Dengan demikian, apresiasi budaya dapat menafikan stereotipe terhadap etnis yang berbeda, sehingga mampu menenggelamkan semangat primordialisme. ***
Oleh : Nanum Sofia (Mahasiswi S2 Psikologi UGM)
Sumber : melayuonline.com
Foto diambil dari google |
Kali ini Blog Ilmu Dari Al-Quran akan mengisahkan kisah cinta Bilal bin Rabah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu yang begitu besar kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Bilal bin Rabah adalah pria berkulit hitam yang termasuk ke dalam orang-orang yang pertama memeluk agama Islam dan merupakan seorang muazin tetap selama Rasululllah hidup.
Bilal bin Rabah adalah sahabat yang sangat mencintai Rasulullah dan sangat dicintai Rasulullah. Setelah Rasulullah meninggal, beliau menghadap kepada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq
Bilal berkata “Wahai khalifah, aku minta izin”
“Minta izin apa?” jawab Sayyidina Abu Bakar.
“Tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi” tambah Bilal lagi.
“Wahai Bilal aku tidak akan menurunkan orang yang pernah diangkat oleh Rasulullah.” jawab Khalifah Abu Bakar.
Diulang lagi oleh Bilal, “wahai abu bakar tolong dan tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi”.
Dijawab oleh Sayyidina Abu Bakar, “Tidak wahai Bilal, kecuali kau punya alasan. Alasanmu apa kenapa engkau minta untuk tidak adzan lagi?”
Akhirnya sayyidina Bilal memberikan alasan diiringi dengan derai air mata, tiba-tiba sayydidina melihat ke menara lalu melihat kubur nabi Muhammad yang dulu kamarnya nabi Muhammad, lalu melihat ke menara lalu melihat lagi ke kubur dan berkata
“Wahai Abu Bakar, kebiasaanku dulu di waktu nabi Muhammad hidup adalah sebelum waktu sholat aku membangunkan nabi Muhammad, aku datang ke tempat nabi muhammad dan berkata ya rasulallah waktu sholat, dan kadang nabi Muhammad yang datang ke tempatku lalu berkata bilal waktu sholat kemudian setelah itu aku bersama nabi Muhammad mendekat ke menara dan aku naik nabi Muhammad melihatku lalu sebelum aku adzan aku selalu menoleh kepada nabi Muhammad yang di tempat itu kemudian aku melakukan adzan dan setelah itu aku turun disambut oleh rasulullah dan itu aku lakukan sehari lima kali dan berulang-ulang sehingga sungguh suasana keadaan itu mengingatkan aku kepada rasulullah, sehingga aku tidak mampu melakukan adzan lagi saat ini wahai Abu Bakar”.
Akhirnya sayyidina abu bakar menitihkan air mata dan mengatakan, “Kalau alasanmu seperti itu boleh.”
Akhirnya Sayyidina Bilal pergi ke Syam, pergi ke syam selama beberapa hari bahkan beberapa bulan yang cukup lama, tiba tiba suatu malam Sayyidina Bilal bermimpi bertemu Rasulullah yang saat itu Rasulullah menegurnya, “Wahai Bilal alangkah kerasnya hatimu, lama kau tidak kunjung kepadaku.”
Saat itu Sayyidina Bilal terbangun menangis dengan tangis yang sangat sehingga para keluarganya ketakutan “ada apa bilal ada apa bilal”, menangis seperti tidak biasanya menangis yang luar biasa,
Sayyidina Bilal hanya bisa berkata, “sungguh aku saat ini merasakan rasa takut dan sangat dan aku tidak pernah takut seperti saat ini”,
“Memangnya kamu kenapa wahai bilal”, jawab keluarga Bilal.
“Aku, aku, aku bermimpi ketemu rasulullah”, sambut Bilal.
“Rasulullah kenapa”, Tanya keluarga Bilal lagi
“Aku ketemu rasululllah dan ditegur ‘Wahai Bilal alangkah keras dan gersangnya hatimu, mana kerinduanmu kepadaku ,lama kau tak kunjung kepadaku’, aku takut ditinggal oleh rasulullah.” Jawab Bilal
Akhirnya para keluarga mengatakan kepada Bilal “Kelihatannya memang waktunya kau ziarah kepada Rasulullah”
Maka pergilah sayyidina Bilal bin Rabah dengan kendaraan dalam riwayat onta, kuda ataupun keledai, berjalan sayyidina Bilal bin Rabah ke Madinah dan sungguh perjalanan indah karena perjalanan untuk menuai kerinduan menuju orang yang sangat dicintai yaitu menuju kubur nabi Muhammad. Berjalan Sayyidina Bilal dengan perjalanan yang tidak pernah kenal lelah dan tidak tahu istirahat karena yang ada di hati bilal adalah segera sampai ke Madinah, berjalan dan berjalan hingga Sayyidina bilal sudah mulai memasuki kota Madinah, maka terlihat mungkin saat itu air itu sudah mulai keluar Sayyidina Bilal mulai terasadar mungkin, mungkin itu pernah disaksikan oleh Bilal bersama Rasulullah sehingga mulai menangis Sayyidina Bilal berjalan dengan derai air mata dan saat Sayyidina Bilal memasuki kota Madinah sungguh tangis Sayyidina Bilal semakin keras dan semakin kuat, Sayyidina Bilal tidak melihat pojok kota Madinah kecuali melihat Rasulullah, tidak melihat bangunan kecuali terlihat Rasulullah tidak melihat hamparan kecuali terlihat Rasulullah karena kenangan indah bersama Rasulullah benar-benar membekas di hati Sayyidina Bilal bin Rabah sehingga tangis dan tangis semuanya yang ada di Madinah mengingatkan Rasulullah.
Maka berjalanlah Bilal bin Rabah menuju kubur nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, (hadirkan diri anda bersama sayyidina bilal saat ini), Sayyidina bilal menuju kubur nabi Muhammad dan setelah itu Bilal terduduk dan mengucapkan salam, akan tertapi salam orang yang kehabisan suara karena suara Bilal sudah dihabiskan kerinduannya sepanjang perjalanan, Bilal hanya mengucapkan dengan suara lirih, dan berkata “Assalaamualaika ya Rasulallah, assalaamualaika ya Habiballah, Assalamualaika ya Nabiyallah”, Sayyidina Bilal terduduk di hadapan kubur nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan derai air mata dan tiba tiba di saat itu ada yang menepuk kepala Sayyidina Bilal, lalu Bilal menoleh ternyata yang dilihatnya adalah Sayyidina Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Lalu Sayyidina Bilal bersedih dan ditegur oleh Khalifah Abu Bakar, “Wahai Bilal kau mengangis dan suara tangismu tidak seperti biasa,”
Lalu bilal berkata, “Wahai khalifah sungguh aku saat ini merasakan takut yang sangat takut”,
Khalifah bertanya, “Takut apa bilal?”
Bilal menjawab “Aku merasakan takut”,
Khalifah bertanya kembali “Takut apa?”,
Bilal lalu menjawab “Aku takut ditinggal Rasulullah”,
Khalifah berkata “Memangnya kenapa kamu? Melakukan dosa apa?”
Bilal menjelaskan “Aku bermimpi ketemu Rasulullah, rasulullah menegurku, ‘Bilal alangkah keras hatimu mana kerinduanmu kepadaku, lama kau tidak pernah kunjung kepadaku’, ini kalimat yang aku rasakan kalimat yang kupahami dalam mimpi itu, sungguh aku takut ditinggal oleh Rasulullah”,
Kemudian Sayydidia Abu Bakar menghibur Bilal, “Wahai Bilal, ketahuilah air mata yang pernah menangis karena rindu kepada Rasulullah tidak akan ditinggal oleh Rasulullah. Dan engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah”,
Bilal menjawab, “Benarkah begitu wahai abu bakar?”,
Khalifah menjelaskan “Ya, engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah,”
Maka bergembirasalah Sayyidina Bilal dan kemudian merangkul Sayyidina Abu Bakar, kemudian redalah air mata itu, kemudian setelah air mata reda, mereka ngobrol dan tiba tiba abu bakar berkata, “Bilal, mumpung kamu di Madinah, bagaimana kalau kamu adzan lagi”, tiba tiba Sayyidina Bilal saat mendapatkan tawaran adzan itu bilal menoleh ke menara lalu melihat ke kubur nabi Muhammad. Air mata yang sudah terhenti itu mulai berderai lagi, melihat ke menara dan melihat ke kubur lalu menggelengkan kepala sambil berkata, “ Tidak Wahai Abu Bakar, tidak wahai Umar, aku belum kuat untuk adzan”,
Kemudian tidak lama kemudian ada anak-anak kecil, dua anak kecil datang kepada sayyidina bilal bin rabah membonceng tangan kanan Sayyidina Bilal dan yang satu dikiri, dan berkata “Wahai tukang adzan kakekku,”
Terkaget Sayyidina Bilal lalu menoleh ternyata di kanannya Sayyidina Hasan dan di kirinya Sayyidina Husein, Sayyidina Bilal betul betul kaget dan mengangkat tangannya “Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasih-Mu nabi muhammad dan telah Kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi oleh kekasihku nabi Muhamamd, kemudian Bilal menghadap kepada hasan, dan Sayyidina Hasan di bedirikan lalu Bilal melihat wajah Hasan lalu melihat kaki Husein, lalu berpindah ke wajah Hasan lalu menoleh lagi ke kaki Sayyidina Husein, karena ketahuilah wajah Hasan sangat mirip dengan Rasulullah dan kaki Husein sangat mirip dengan Rasulullah sehingga bilal menoleh ke wajah yang mirip dengan Rasulullah menoleh kepada kaki yang sangat mirip dengan Rasulullah sehingga setelah itu dipeluhlah kedua anak kecil ini dengan derai air mata dan berkata “Ya Rasulallah, sungguh bau keringatmu aku temukan di cucumu ya Rasulallah.”
Tiba tiba tidak lama kemudian, Sayyidina hasan dan Husein berbicara “Bilal, aku kangen denger suara adzanmu, gimana kalau kamu adzan.” Sayyidina Bilal bingung dan menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan ‘Umar. Akhirnya Sayyidina Umar dan Sayyidina Abu Bakar mengatakan, “Lakukanlah, hubungan baik antara sahabat dengan cucu Rasulullah,” Biarpun anak kecil tapi dihargai Sayyidina Abu Bakar dan Umar, “Lakukanlah,” Kemudian Sayyidina Bilal menoleh kepada kedua cucu Rasulullah tadi, “Wahai Hasan dan Husein ,sebelum engkau meminta, khalifah dan wakilnya meminta aku adzan tapi aku tolak tapi karena yang meminta saat ini adalah dirimu wahai Hasan dan Husein aku tidak berani menolak, sebab aku takut jika aku menolak permintaanmu aku takut nanti ditolak untuk adzan di depan Rasulullah di surga nanti.”
Hingga ditentukanlah waktu adzannya Sayyidina Bilal bin Rabah, waktu sudah ditentukan, beberapa orang sudah pada datang menunggu, “Kapan bilal mulai adzan, kapan bilal mulai adzan”, datanglah waktu dalam riwayat sahur atau subuh. Orang-orang pada nunggu “mana bilal”, tiba-tiba ada orang yang berdiri ketika masuk waktu sholat, ada orang berdiri, orangnya memang hitam tetapi memancar dari kehitamannya ini penuh kecintaan kepada Rasulullah, orang melihat Bilal yang berdiri di tempat yang biasanya dulu berdiri Sayyidina Bilal bin Rabah, maka suasana itu telah mengingatkan kepada Rasulullah, sehingga mulai berjatuhanlah air mata dari orang yang hadir di tempat itu kemudian Sayyidina Bilal berjalan dan jalannya Bilal tidak berubah seperti dahulu, maka semakin kuat kenangan mereka kepada Rasulullah sehingga yang hadir di masjid pada mulai menangis dan berjalan Sayyidina Bilal memecah barisan kemudian menuju ke menara dan di saat naik menara, mereka semakin kuat bahwasannya seperti inilah yang pernah disaksikan dulu bersama Rasulullah. Sayyidina Bilal di atas rupanya, di atas Sayyidina Bilal berderai dengan air mata lalu melihat ke tempat yang biasanya Rasulullah ada di tempat itu dan Sayyidina Bilal hanya bisa menutup mata dan berusaha membasuh air matanya, “Di situ dulu aku pernah melihat rasulullah”.
Tangis orang yang ada di masjid di barengi dengan tangisnya Sayyidina Bilal bin Rabah, sehingga disebutkan bahwa tidak ada tangis di Madinah lebih banyak dan lebih dahsyat daripada saat itu. Akhirnya Sayyidina Bilal memulai adzannya “Allahu akbar allahu akbar”, suara ini terdengar di mana-mana dan sungguh berbarengan dengan suaranya Bilal ini serempak orang yang ada di situ terdengar suara dari jamaah suara tangis. Sayyidina Bilal pun melanjutkan adzannya, “Allahu akbar allahu akbar” para jamaah sambil menjawab adzan Sayyidina Bilal tangis semakin kuat bahkan ada di antara mereka yang berjatuhan pingsan. Apa yang menjadikan mereka menangis? Apa yang menjadikan mereka seperti itu? Ingat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena semua yang terjadi di saat itu mengingatkan kenangannya kepada Rasulullah, sehingga orang yang di luar masjid pun. ibuk-ibuk yang belum sempat datang mendengar suaranya Bilal bin Rabah bergegas menuju masjid lalu berkata “Apakah Rasulullah dibangkitkan lagi?” Karena dulu di saat mendengar suara Bilal pasti ada Rasulullah, jadi di saat mendengar suara bilal yang sudah lama hilang seolah-olah Rasulullah hadir kembali sehingga mereka bertanya “Apakah rasulullah dibangkitkan lagi?” Dijawab orang-orang yang ada di situ, “Tidak itu suaranya Bilal”, kemudian orang-orang itu sambil menundukkan kepala “Ooo suaranya bilal”.
Sayyidina Bilal melanjutkan adzan beliau sehingga sampailah adzan beliau Asyhadualla ilaha illah Asyhadualla ilaha illah, suara tangis semakin ramai hingga sampailah Sayyidina Bilal bin Rabah kepada kalimat Asyhaduanna muham… hilanglah suara Sayyidina Bilal ternyata Sayyidina Bilal terpingsan saat itu, di saat menyebut kalimat Muhammad dan ternyata, saat itu pun dibarengi orang-orang yang seperti Sayyidina Bilal pada jatuh, sehingga saat tersadar Sayyidina Bilal hanya bisa berkata “Lanjutkan aku tidak mampu melanjutkan.”
Masya Allah, itu tadi adalah cuplikan kecintaan dan kerinduan Sayyidina Bilal Bin Rabah kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang begitu besar. Semoga dengan kisah ini kisah semakin mencintai Rasulullah dan menghadirkan Rasulullah di kehidupan kita sehari-hari.
Cerita ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Atsakir dan dikutip dari Ceramah Al-Ustadz Buya Yahya
Semoga bermanfaat.
TELAH SAH KITA SEKARANG BERADA DI ZAMAN KE 4 SEPERTI YG DI NYATAKAN OLEH RASUL SAW
Tidak terasa kita hidup dipenghujung Zaman.
Rasul SAW Berkata :
“ZAMAN ITU DI BAGI KEPADA 5”
1. Zaman Nubuwwah_
(zaman kenabian diawali dr zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)
2. Zaman Khilafah 1_
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).
3. Zaman Al-mulk kerajaan_ (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).
4. Zaman Jababiro_
(Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan inilah zaman kita hidup sekarang).
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk layak/zalim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam ramai tpi bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)...
_Zaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani...Astaghfirullah....
5. Zaman Khilafah 2_
(Zaman yg mana suasana seperi pada zaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin *_Imam Mahdi hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun._*
_Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro)._
➡ Para Ulama hadits memperhalusi ttg usia umur ummat Islam :
_1. Ibnu Hajar Asqalani_
seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer dimsia adalah Fathul Barri, Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.
_2. Imam As-syuyuthi_
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H
_3. Ibnu Hajar Hambali_
kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H
Allahu Akbar sekarang umur umat Islam sudah sampai pada 1439 H.
_Hari kiamat tdk ada yg tau termasuk Rosululloh SAW namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi tahu.. tdk sampai 1500 H._
Kelak diakhir zaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tinggal hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).
Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW
-akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam, lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg
- pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
- Yg kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....
_Saudaraku,tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang...
_Sementara masih ada waktu, mari segera baiki diri, perbaiki ibadah dan perbanyak amal solih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....
Sudah Siapkah??
Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur dan barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! Dan janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia.
Dijangka kemarau panjang tersebut akan bermula tahun 2019 hingga 2022.Air dunia waktu ini hanya berbaki 3% saja.
Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah _keluarnya Dajjal telah sangat dekat._
_Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari._
Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.
Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi.
Diikuti dengan semakin kurangnya mata air Zughar. Dan yang paling menepati adalah surutnya air di tasik Tiberias di Israel sudah sangat meruncing, sehingga Israel sibuk mencari sumber air lain.
Salah satunya perencanaan adalah penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya dgn tanda, setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Marilah kita berbuat baik semaksima mungkin, dan ajaklah setiap muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat.
ALLAHU AKBAR... !!!
➡_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_
- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yakjuz dan Makjuz
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya
- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Kabah
- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali
Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"
Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar redho Ku maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"
Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat.
➡ Kerugian meninggalkn sholat :
Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Zuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Ashar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.
Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)
➡ Nasihat Kubur:
1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD
2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..
3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.
4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,
5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT
6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..
7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah *"LAILAHAILALLAH"*
Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
Syaitan berbisik;
Sudahlaaaaaah tak usah disebarkan, tak penting, buang waktu saja, tak mungkin akan dibaca
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya, Semoga menjadi amal.
Aamiin🕌❤🕌☝
Foto diambil dari google |
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
(Video Penjelasan Tentang Pezina & seekor Anjing)
Publik dihebohkan dengan viralnya berita tentang seorang muslimah berhijab lebar lagi bercadar yang memelihara belasan anjing dirumahnya, dengan alasan bahwa anjing-anjing itu terlantar dijalanan, maka menolongnya adalah hal yang mulia, berdasarkan hadits yang mengisahkan seorang pezina yang memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan diteriknya matahari kala itu, kemudian Allah memasukkan wanita itu ke surga.
maka menurut muslimah yang memilih anjing-anjing itu, jika seorang pezina saja dapat masuk surga karena memberi minum anjing, apalagi sekalian merawatnya? bukankah lebih mulia?
Sebelumnya meluruskan kesalahpahaman diatas, berikut teks lengkap hadits yang dimaksud :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – عَنْ النَّبِيِّ – صلى الله عليه وآله وسلم -: «أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ، قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ، فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا» (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shalallahu’Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
“Sesungguhnya ada seorang wanita pelacur yang melihat seekor anjing pada suatu hari yang panas tengah berputar-putar didekat sumur dengan lidah terjulur menahan haus, kemudian wanita tersebut mengambil air dengan sepatunya dan memberikan anjing itu minum, dengannya dosanya diampuni“. (HRMuslim)
Terkait hadits diatas, para ulama menjelaskan bahwa sebab dosanya diampuni dan diriwayat lain dimasukkan ke surga adalah karena niatnya baik dan rasa kasih sayangnya, sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:
فهذا لما حصل في قلبها من حسن النية والرحمة إذ ذاك..
“Yang demikian karena ia memiliki niat yang baik dan atas rasa kasihannya kala itu”.
Demikian karena Allah Ta’ala memang memerintahkan untuk memperlakukan makhluk hidup dengan baik, bahkan terhadap hewan yang akan disembelih sekalipun, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
(إن الله كتب الإحسان على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة، وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة، وليحد أحدكم شفرته، وليرح ذبيحته) رواه مسلم
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mewajibkan untuk berlaku baik kepada segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan bila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik, yaitu tajamkan pisau kalian dan buatlah hewan itu merasa nyaman“. (HR Muslim)
Akan tetapi pembahasannya tidak hanya sampai disitu, untuk memahami hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam kita perlu melihat bagaimana para ulama memahaminya, bukan dengan pemahaman diri sendiri yang sangat berpotensi untuk keliru, seperti memahami dari hadits diatas bolehnya memelihara anjing-anjing dengan dalih kasihan dan seterusnya, apalagi sampai memahami ”Tidak apa-apa berzina, yang penting punya hati baik, dst”, Wal ‘iyadzu Billah.
Jadi, apa kata ulama terkait pemahaman yang benar pada masalah ini?
Insyaallah akan diulas tuntas pada tulisan selanjutnya.
Penulis : Ustadz Muhammad Hadrami
Foto : Ilustrasi |
Jika sejarah pada masa Islam akan dipelajari secara teliti dan dalam, wajib untuk mengetahui sistem negara yang dianut pada zaman tersebut. Sistemlah yang memberikan kepada suatu zaman bobot nilainya, karena dialah yang menghadapinya dan terjadi didalamnya aliran-aliran yang bermacam-macam. Bahkan sistem ini jikalau kita mengambilnya pada akhir masa Umar bin Al-Khatab, dapatlah kita memahami sebuah negara Islam secara paripurna khususnya pada perkara-perkara yang besar.
Maka sistem yang ada pada masa Umar adalah sistem yang terkonsentrasi pada urusan khilafah, yaitu memberi tafsiran kepada kita tentang peristiwa-peristiwa pada masa Islam, bahkan pada masa dinasti Umawiyah.
Hanya saja sistem ini tidak diletakkan sekaligus melainkan secara berangsur, satu bagian datang pada suatu waktu kemudian diikuti bagian lain setelahnya. Dan peristiwa-peristiwa itulah yang memberi gagasan sistem tersebut, karena ialah yang merekamnya. Kejadian-kejadian itu berjalan dengan "cepat meskipun saat itu belum ada dipuncak kepala negara Islam dua orang laki-laki yang mengecilkan lafal keagungan dihadapan urusan keduanya, serta membahayakan arus kejadian yang ditaruh sistem itu, maka didapatlah didalamnya penyakit dimana menimbulkan keributan dan ketidakstabilan. Namun Abu bakar dan Umar mampu bersikap sebaik-baiknya dengan kecerdasan yang langka ditemukan dalam sejarah, dan dengan baik jejak keduanya diikuti Utsman pada enam tahun pertama dari masa kekhilafahannya, sampai zaman terjadinya tragedi fitnah. Dan meskipun kejadian itu berlari dengan cepat namun pikiran tiga khalifah tersebut juga berlalu secepat kejadian itu, bahkan terkadang peristiwa yang terjadi mendahului benak pikiran mereka, namun mereka selamanya jernih pikiran, teroganisir, jauh jangkauan, dan dalam pandangannya.
Jika terhitung bahwa Umar bin Al-Khatab sebagai khalifah yang paling lama memerintah maka dialah yang banyak meletakkan bagian terbesar dari sistem tersebut, juga memeliharanya dari arah yang salah. Seandainya masa khilafahnya bertahan lebih lama dari yang sebenarnya maka sistem pemerintahan ini akan lebih mendalam, lebih bermaslahat, dan lebih luas.
bacodulu.site - Bisyarah atau kabar gembira dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam merupakan semangat utama kaum muslimin untuk terus berjuang. Baik melalui Al-Quran atau melalui lisan nabi, kabar gembira itu menjadi kekuatan yang tak mampu diisi oleh siapa pun. Keyakinan terhadap janji-janji yang disampaikan itu menjadi pelecut bagi kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sebab, seluruh janji nabi itu pasti akan terjadi. Nabi tidak pernah berbicara kecuali itu sesuai dengan arahan wahyu ilahi.
Sejarah telah mencatat sekian banyak semangat mundurnya Islam berawal dari semangat merealisasikan janji Nabi. Sebut saja pembebasan Syam, Persia dan Yaman oleh para sahabat. Semua itu termotivasi oleh kabar gembira yang menyampaikan Nabi saw perang Ahzab. Demikian juga dengan Kota Mesir, kabar tentang pembebasannya dan pernah menyampaikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam digantung para sahabat.
Sebuah riwayat menyebutkan sesaat setelah wilayah ditaklukkan oleh Amr bin Ash, Ia berkata kepada penduduk kota tersebut, "Wahai penduduk Mesir, nyata Nabi kami telah mengabarkan bahwa Allah akan memberikan Mesir untuk orang Islam dan beliau mewasiatkan agar kami bertindak baik kepada kalian. Beliau bersabda, 'Jika kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada orang-orang Qibthi ini. Mereka memberikan kebebasan dan kasih sayang '. ” (HR. Muslim)
Pembebasan Konstantinopel
Kisah-kisah yang terakhir dari kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel. Dalam sabdanya, Nabi sallallahu 'alaihi wasallam Menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya , “Kota Konstantinopel akan dilemparkan ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan. ” (HR. Ahmad)
Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, 'Kota yang akan disambungkan terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma? ' Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, 'Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau menjawab:
أي المدينتين تفتح أولا: أقسطنطينية أو رومية؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم: مدينة هرقل تفتح أولا. يعني: قسطنطينية
Dua kota ini yang lebih dulu: Konstantinopel atau Roma? ' Rasul menjawab, 'Kota Heraklius diputar lebih dahulu.' Yaitu: Konstantinopel '. ” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)
Hadits ini dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata, “Hadits ini hasan sanadnya.” Syaikh Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi yang hadits ini shahih. (Lihat Silsilah Ahadits al-Shahihah 1/3)
Layaknya sebuah sayembara, janji yang diperas untuk memotivasi setiap kaum kaum muslimin untuk merealisasikannya. Sejarah mencatat bahwa upaya serius penaklukan Konstantinopel telah terjadi saat masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan (668-669 M). Namun karena kuatnya pertahanan musuh, pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah, belum mampu menaklukkan kota tersebut. Saat pengepungan ini, salah seorang Sahabat Nabi, Abu Ayyub Al Anshari wafat lalu Beliau dimakamkan di dekat dinding Konstantinopel sesuai wasiatnya.
Kota Konstantinopel memang terkenal dengan kota yang paling aman pada masanya. Kota ini dilindungi oleh benteng-benteng yang kokoh. Ia juga memiliki benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar sangat penting untuk kapal musuh untuk masuk ke dalamnya. Sementara itu daratannya dijaga dengan benteng yang kokoh yang terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Dari segi kekuasaan militer, kota ini adalah kota yang paling aman dan terlindungi, karena di antaranya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh dan ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.
Namun demikian, cita-cita untuk membebaskan Konstantinopel tidak pernah berhenti. Perjuangan berikutnya terus diwarisi oleh Daulah Abbasiyyah. Pada masa Khalifah Al-Mahdi, ia mengirim ekspedisi-ekspedisi musim panas ke wilayah wilayah Imperium Bizantium sejak 163 H / 779 M. Saat itu, Al-Mahdi mengirim sebuah ekspedisi musim panas yang langsung dipimpin puteranya Harun Ar-Rasyid yang ditujukan untuk mengepung Konstantinopel. Hingga pada 166 H / 782 M, Harun Ar-Rasyid kembali ke posisi musim panas yang memiliki sembilan puluh lima ribu personel. Ekspedisi ini tiba sampai di laut yang terlupakan Konstantinpel.
Setelah kota Baghdad jatuh pada tahun 656 masehi yang menjadi akhir Dinasti Abbasiyah, usaha kebebasan Konstantinopel tetap diteruskan oleh kerajaan kecil di Asia timur terutama kerajaan Saljuk yang dipimpin oleh Alip Arselan sampai ke Daulah Turki Utsmaniyah pada pemerintahan, Bayazid I (795- 803 H / 1393-1401 M) dan Sultan Murad II (1422 M). Tapi usaha tetap masih ada.
Upaya pembebasan terus berlanjut. Sampai saat setelah abad lebaran, Allah mengabulkan agama Islam itu melalui Sultan Muhammad Al-Fatih, pemimpin ketujuh dari Daulah Utsmaniyah. Sejarah menceritakan bahwa Muhammad Al-Fatih adalah seorang yang saleh. Saat baligh, Al-Fatih tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan senantiasa memperbanyak amalan sunnah. Setelah diangkat menjadi raja, Al-Fatih langsung melanjutkan tradisi para pendahulunya untuk terjun langsung dalam penaklukan Konstantinopel.
Al-Fatih memperbanyak jumlah pasukannya hingga mencapai 250.000 personil. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah tentara pada saat itu. Memperkuat pelatihan pasukan dengan berbagai kesenian tempur dan ketangkasan bersenjata, membuat mereka memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi, untuk mendukung operasi jihad yang ditunggu-tunngu. Tidak ketinggalan, beliau juga menanamkan nilai-nilai tauhid dan keislaman pasukannya yang benar-benar memiliki ruh jihad yang kuat.
Setelah hampir dua bulan melakukan pengepungan dan serangan, yaitu dari 26 Rabi'ul Awal hingga 19 Jumadil Ula 857 H (6 April - 28 Mei 1453 M), dan dengan mengerahkan berbagai strategi termasuk mengirim kapal-kapal melalui bukit, membuat terowongan-terowongan, dan membuat benteng dari kayu, akhirnya pada 20 Jumadil Ula 857 M (29 Mei 1453 M) Konstantinopel berhasil dibebaskan pasukan Islam. (Lihat: Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ad-Daulah Al-'Utsmaniyyah: 'Awamilu An-Nuhudh wa Asbab As-Suquth , hlm. 87-107)
Penaklukan Roma, Kabar Gembira yang Belum Terwujudkan
Nubu'at Nabi tentang penaklukkan Konstantinopel telah terbukti dan berhasil diwujudkan oleh Muhammad Al-Fatih. Ia menjadi figur pemimpin yang terbaik dan pasukannya menjadi pasukan terbaik yang berhasil merealisasikan janji Nabi. Lalu kembali ke hadis shahih di atas, yaitu kompilasi Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ditanya, “Kota yang lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius melepaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel,” (HR. Ahmad)
Tidak hanya Konstantinopel, hadis di juga dari kabar Rasul gembira dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang Islam akan berhasil menyelesaikan Roma. Berdasarkan hadits tersebut, secara kronologi, pembebasan Roma terjadi setelah pembebasan Konstantinopel. Salah satu kisah yang menyebutkan bahwa kabar gembira itu disebutkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampaikan tatkala Islam di masa-masa sulit saat menyiapkan parit untuk menghadang pasukan koalisi Bangsa Quraisy pada Perang Ahzab.
Dalam kitab Mu'jam al-Buldaan , karya Yakut al-Hamawi dijelaskan bahwa Maksud Rumiyahhearts hadis di differences Adalah ibu kota Italia hari Penyanyi, Yaitu Roma. ( Mu'jam al-Buldan , 3/100) Setelah pembebasan Konstantinopel yang tujuh abad yang lalu, hingga saat ini Islam belum berhasil mengeluarkan kota Roma. Penyebutan Roma setelah Konstantinopel kebebasan merupakan mukjizat terpisah karena hingga sekarang Roma merupakan simbol agama Nasrani dan juga peradaban Romawi (Barat).
Memang Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallamtidak secara tegas menyebutkan kapan pembebasan Roma terjadi dan siapa aktornya seperti pada pembebasan Konstantinopel. Akan tetapi yang pasti adalah pembebasan Roma tidak akan terjadi lagi setelah Muslim yang memiliki kekuatan yang sangat besar, yaitu kekuatan yang sama atau bahkan lebih dari kekuatan Islam. Kekuatan itu hanya mungkin dilakukan dalam bahasa Islam yang telah ditegakkan berdasarkan metode kenabian, termasuk komentar Syaikh Al-Albani yang mengomentari hadits di atas. Ia menulis;
“Penaklukan pertama (Konstantinopel) telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad Al-Fatih al-'Utsmani. Seperti yang telah diketahui, penaklukan itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun karena kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi saw. Dan pembebasan kedua (yaitu penaklukan kota Roma) dengan izin Allah juga akan terealisasi. Sungguh, beritanya akan Anda melindungi pada bulan berikutnya. Tidak diragukan juga bahwa pembebasan kedua itu menuntut kembalinya Khilafah Rasyidah ke tengah-tengah Muslim. ”(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, jld. 1, hlm. 33, tidak ada hadits. 1329)
Bukan tugas yang dilakukan untuk memastikan kapan itu terjadi, sebab ini merupakan perkara gaib. Namun, jika dicermati lebih dalam, ada banyak karakter yang bisa masuk ke dalam, yaitu tidak lepas dari jihad fi sabilillah, pengerahan pasukan, dan peperangan besar di akhir zaman. Tugas muslim tidak menunggu. Tapi terus-menerus agar agar bisa bergabung dengan mereka saat Allah menakdirkannya selama itu. Dan salah satu persiapannya adalah mencintai jihad fi sabilillah dan mengondisikan agar siap untuk berjihad. Wallahu 'alam bis shawab!
Penulis: Fakhruddin
Editor: Arju
Mengenang Torehan Luka Bagansiapiapi
Judul Buku : Gema ProklamasiKemerdekaan RI dalam Peristiwa Bagansiapiapi
Penulis : Sudarno Mahyudin
Penerbit : Adicita, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2006
Tebal : xv + 106 halaman
Kemerdekaan Indonesia senantiasa diikuti oleh beragam peristiwa bersejarah. Peristiwa bersejarah tersebut merupakan rekam cetak historis yang ditorehkan oleh semangat perjuangan bangsa yang penuh luka-luka. Tak hanya pertempuran-pertempuran politik yang terus bergolak, bahkan konflik antarsuku ternyata juga turut mengharu-biru dalam proses perjuangan bangsa Indonesia. Kemajemukan suku bangsa di Indonesia, yang sejatinya menjadi penguat budaya, berbalik menjadi bumerang karena semangat primordialisme sempit yang sarat muatan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Setidaknya itulah yang mewarnai peristiwa Bagansiapiapi di ranah Melayu pada tahun 1946, yang telah menorehkan kisah memilukan bagi Riau Daratan, terutama warga pribumi dan etnis Cina.
Soedarno Mahyudin, penulis buku ini, sengaja menghadirkan buku ini dalam rangka mengenang kembali tragedi Bagansiapiapi sebagai upaya pembelajaran bagi segenap elemen bangsa Indonesia agar dapat mengapresiasi budaya dari etnis yang berbeda di wilayah masing-masing, khususnya terhadap etnis Cina. Peluncuran buku ini, setidaknya menjadi titik tolak adanya saling pengertian dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Bagansiapiapi merupakan wilayah yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Kala itu, Belanda menyebutnya sebagai Een China in Oost Indie. Hal itu disebabkan komposisi penduduknya yang didominasi oleh etnis Cina. Etnis Cina di Bagansiapiapi dikenal sebagai representasi entitas budaya yang berbeda dengan orang-orang Cina dari wilayah lain. Selain karena keuletannya dan kegigihannya, semangat chauvinisme juga melekat erat dalam sanubari mereka. Sebetulnya, berapapun jumlah warga etnis tertentu di wilayah Indonesia bukan sebuah risiko. Kerentanan konflik hanya akan terjadi bila suatu etnis menyanjung primordialisme sempit sehingga merendahkan etnis lain. Dan, inilah yang terjadi di Bagansiapiapi.
Meletusnya peristiwa Bagansiapiapi I yang dikenal sebagai ‘peristiwa bendera‘, dipicu oleh tersumbatnya komunikasi antara warga pribumi dengan etnis Cina yang kala itu mengibarkan bendera Kuo Min Tang tanpa didampingi bendera merah putih, simbol identitas negara Indonesia yang baru saja merdeka. Kondisi ini menjadikan masyarakat pribumi khususnya Melayu, merasa terinjak-injak harga dirinya. Terlebih, permintaan penurunan bendera diabaikan oleh warga Cina. Pertikaian ini berakhir dengan tewasnya Kapitan Lu Cin Po, pemimpin warga Cina. Sayangnya, sejarah kelam tak berhenti di sini. Rentetan peristiwa terus berlanjut hingga menimbulkan peristiwa Bagansiapiapi II yang lebih dahsyat, yang dikenal dengan peristiwa ‘tentara jambang‘.
Rekaman sejarah menyebutkan bahwa tentara jambang merupakan satuan komponen tentara desersi (tentara yang membelot dari tugas). Dalam peristiwa ini, tentara jambang mengurung anak-anak dan perempuan, merampas harta benda, bahkan memperkosa gadis-gadis Cina di desa pantai Panipahan (hlm.21). Carut marut ini berlangsung di Sungai Rokan, Kubu, serta Panipahan. Maka, aksi balas dendam pun dilakukan. Warga Cina dengan pasukan Cina-nya yang diberi nama Poh An Tui, ganti membunuh warga Indonesia. Pertalian erat antara etnis Cina di Medan, Singapura, dan Malaysia serta suplai senjata memperkuat posisi etnis Cina di Bagansiapiapi. Peristiwa Bagansiapiapi berkecamuk dengan sangat tragis. Nyawa tak lagi berharga di tengah kobaran emosi yang menyala. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, sejak Maret hingga September 1946 peristiwa ini telah merenggut kurang lebih 2.500 jiwa warga Indonesia dan etnis Cina.
Konon, representasi etnis Cina di Bagansiapiapi yang melebihi separuh komunitas warga Indonesia menjadi pemicu konflik, di samping kurangnya komunikasi, provokasi, primordialisme, serta tindakan emosional akibat kesalahpahaman (hlm. vi). Tak heran, komposisi penduduk yang tidak seimbang ini menjadikan Bagansiapiapi bagaikan tanah air tersendiri bagi etnis Cina kala itu. Sehingga, ketika bara kemerdekaan tengah membuncah ke dalam jiwa bangsa Indonesia, sikap dan perbuatan warga Cina di Bagansiapiapi justru dianggap melecehkan kemerdekaan dan kedaulatan pemerintah Indonesia (hlm.15).
Peristiwa ini memberi pemahaman kepada kita bahwa warga pribumi di Bagansiapiapi sesungguhnya merasa terasing di negeri sendiri. Berdasarkan data yang dihimpun Sudarno, terungkap bahwa semua pokok perekonomian ada di tangan etnis Cina, mulai dari mata pencaharian sebagai nelayan, petani, kuli, tongkang-tongkang yang ribuan jumlahnya, hingga komponen cerdik pandai (hlm.101). Oleh sebab itu, Sudarno mengungkapkan bahwa komponen masyarakat yang tidak imbang antara warga pribumi dengan etnis Cina di Bagansiapiapi membutuhkan penanganan dan kebijakan khusus. Dalam konteks ini, menjaga harmoni dan harga diri bangsa Indonesia harus dikedepankan. Melalui peristiwa ini, kita dapat memetik makna bahwa simbol dan identitas kesukubangsaan yang bermuara pada etnosentrisme tertentu kerap menyimpan bahaya laten yang siap meledak.
Buku ini menghadirkan fakta-fakta kelam sejarah masa lalu disertai sumber informasi yang cukup akurat. Catatan-catatan sejarah dihimpun dengan lengkap dan rapi. Tanggal dan pelaku sejarah didokumentasikan secara apik dengan bentuk penyajian yang informatif. Buku ini sengaja dihadirkan agar kita tak lagi mengulang sejarah kelam kerusuhan antaretnis, tak lagi menyanjung tinggi identitas kesukuan, tak lagi memandang rendah etnis lain, dan tak lagi merasa terancam dengan kehadiran etnis yang berbeda di lingkungan sosial kita. Setidaknya, peristiwa ini mengingatkan kita pada kerusuhan serupa di Jakarta pada tahun 1998 yang melibatkan warga Indonesia dan etnis Cina.
Buku ini dapat menambah pemahaman bagi masyarakat Indonesia, terutama menyangkut hubungan warga Indonesia dengan etnis Cina. Di dalamnya terselip pesan bahwa sebagai bagian dari masyarakat, kita harus mawas diri, menahan diri, menjaga marwah negeri, serta mengembangkan sikap apresiatif terhadap kebudayaan lain di negeri tercinta ini.
Sebagaimana kata pengantar oleh penerbit dalam buku ini, bahwa dinamika kehidupan, arus budaya, serta keterikatan sebuah suku bangsa menjadi begitu berarti ketika sebuah etnik di ceruk negeri asing terbangkitkan semangat primordialismenya, disebabkan oleh dominasi penduduk dan ekonominya. Kiranya, kaum perantauan juga perlu bercermin dan menjunjung tinggi kebudayaan setempat. Seperti bunyi petuah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Semoga buku ini mampu mengantarkan pembaca pada pemahaman yang lebih arif dalam menyelami fenomena kemajemukan bangsa. Dengan demikian, apresiasi budaya dapat menafikan stereotipe terhadap etnis yang berbeda, sehingga mampu menenggelamkan semangat primordialisme. ***
Oleh : Nanum Sofia (Mahasiswi S2 Psikologi UGM)
Sumber : melayuonline.com
Foto diambil dari google |
Kali ini Blog Ilmu Dari Al-Quran akan mengisahkan kisah cinta Bilal bin Rabah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu yang begitu besar kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Bilal bin Rabah adalah pria berkulit hitam yang termasuk ke dalam orang-orang yang pertama memeluk agama Islam dan merupakan seorang muazin tetap selama Rasululllah hidup.
Bilal bin Rabah adalah sahabat yang sangat mencintai Rasulullah dan sangat dicintai Rasulullah. Setelah Rasulullah meninggal, beliau menghadap kepada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq
Bilal berkata “Wahai khalifah, aku minta izin”
“Minta izin apa?” jawab Sayyidina Abu Bakar.
“Tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi” tambah Bilal lagi.
“Wahai Bilal aku tidak akan menurunkan orang yang pernah diangkat oleh Rasulullah.” jawab Khalifah Abu Bakar.
Diulang lagi oleh Bilal, “wahai abu bakar tolong dan tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi”.
Dijawab oleh Sayyidina Abu Bakar, “Tidak wahai Bilal, kecuali kau punya alasan. Alasanmu apa kenapa engkau minta untuk tidak adzan lagi?”
Akhirnya sayyidina Bilal memberikan alasan diiringi dengan derai air mata, tiba-tiba sayydidina melihat ke menara lalu melihat kubur nabi Muhammad yang dulu kamarnya nabi Muhammad, lalu melihat ke menara lalu melihat lagi ke kubur dan berkata
“Wahai Abu Bakar, kebiasaanku dulu di waktu nabi Muhammad hidup adalah sebelum waktu sholat aku membangunkan nabi Muhammad, aku datang ke tempat nabi muhammad dan berkata ya rasulallah waktu sholat, dan kadang nabi Muhammad yang datang ke tempatku lalu berkata bilal waktu sholat kemudian setelah itu aku bersama nabi Muhammad mendekat ke menara dan aku naik nabi Muhammad melihatku lalu sebelum aku adzan aku selalu menoleh kepada nabi Muhammad yang di tempat itu kemudian aku melakukan adzan dan setelah itu aku turun disambut oleh rasulullah dan itu aku lakukan sehari lima kali dan berulang-ulang sehingga sungguh suasana keadaan itu mengingatkan aku kepada rasulullah, sehingga aku tidak mampu melakukan adzan lagi saat ini wahai Abu Bakar”.
Akhirnya sayyidina abu bakar menitihkan air mata dan mengatakan, “Kalau alasanmu seperti itu boleh.”
Akhirnya Sayyidina Bilal pergi ke Syam, pergi ke syam selama beberapa hari bahkan beberapa bulan yang cukup lama, tiba tiba suatu malam Sayyidina Bilal bermimpi bertemu Rasulullah yang saat itu Rasulullah menegurnya, “Wahai Bilal alangkah kerasnya hatimu, lama kau tidak kunjung kepadaku.”
Saat itu Sayyidina Bilal terbangun menangis dengan tangis yang sangat sehingga para keluarganya ketakutan “ada apa bilal ada apa bilal”, menangis seperti tidak biasanya menangis yang luar biasa,
Sayyidina Bilal hanya bisa berkata, “sungguh aku saat ini merasakan rasa takut dan sangat dan aku tidak pernah takut seperti saat ini”,
“Memangnya kamu kenapa wahai bilal”, jawab keluarga Bilal.
“Aku, aku, aku bermimpi ketemu rasulullah”, sambut Bilal.
“Rasulullah kenapa”, Tanya keluarga Bilal lagi
“Aku ketemu rasululllah dan ditegur ‘Wahai Bilal alangkah keras dan gersangnya hatimu, mana kerinduanmu kepadaku ,lama kau tak kunjung kepadaku’, aku takut ditinggal oleh rasulullah.” Jawab Bilal
Akhirnya para keluarga mengatakan kepada Bilal “Kelihatannya memang waktunya kau ziarah kepada Rasulullah”
Maka pergilah sayyidina Bilal bin Rabah dengan kendaraan dalam riwayat onta, kuda ataupun keledai, berjalan sayyidina Bilal bin Rabah ke Madinah dan sungguh perjalanan indah karena perjalanan untuk menuai kerinduan menuju orang yang sangat dicintai yaitu menuju kubur nabi Muhammad. Berjalan Sayyidina Bilal dengan perjalanan yang tidak pernah kenal lelah dan tidak tahu istirahat karena yang ada di hati bilal adalah segera sampai ke Madinah, berjalan dan berjalan hingga Sayyidina bilal sudah mulai memasuki kota Madinah, maka terlihat mungkin saat itu air itu sudah mulai keluar Sayyidina Bilal mulai terasadar mungkin, mungkin itu pernah disaksikan oleh Bilal bersama Rasulullah sehingga mulai menangis Sayyidina Bilal berjalan dengan derai air mata dan saat Sayyidina Bilal memasuki kota Madinah sungguh tangis Sayyidina Bilal semakin keras dan semakin kuat, Sayyidina Bilal tidak melihat pojok kota Madinah kecuali melihat Rasulullah, tidak melihat bangunan kecuali terlihat Rasulullah tidak melihat hamparan kecuali terlihat Rasulullah karena kenangan indah bersama Rasulullah benar-benar membekas di hati Sayyidina Bilal bin Rabah sehingga tangis dan tangis semuanya yang ada di Madinah mengingatkan Rasulullah.
Maka berjalanlah Bilal bin Rabah menuju kubur nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, (hadirkan diri anda bersama sayyidina bilal saat ini), Sayyidina bilal menuju kubur nabi Muhammad dan setelah itu Bilal terduduk dan mengucapkan salam, akan tertapi salam orang yang kehabisan suara karena suara Bilal sudah dihabiskan kerinduannya sepanjang perjalanan, Bilal hanya mengucapkan dengan suara lirih, dan berkata “Assalaamualaika ya Rasulallah, assalaamualaika ya Habiballah, Assalamualaika ya Nabiyallah”, Sayyidina Bilal terduduk di hadapan kubur nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan derai air mata dan tiba tiba di saat itu ada yang menepuk kepala Sayyidina Bilal, lalu Bilal menoleh ternyata yang dilihatnya adalah Sayyidina Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Lalu Sayyidina Bilal bersedih dan ditegur oleh Khalifah Abu Bakar, “Wahai Bilal kau mengangis dan suara tangismu tidak seperti biasa,”
Lalu bilal berkata, “Wahai khalifah sungguh aku saat ini merasakan takut yang sangat takut”,
Khalifah bertanya, “Takut apa bilal?”
Bilal menjawab “Aku merasakan takut”,
Khalifah bertanya kembali “Takut apa?”,
Bilal lalu menjawab “Aku takut ditinggal Rasulullah”,
Khalifah berkata “Memangnya kenapa kamu? Melakukan dosa apa?”
Bilal menjelaskan “Aku bermimpi ketemu Rasulullah, rasulullah menegurku, ‘Bilal alangkah keras hatimu mana kerinduanmu kepadaku, lama kau tidak pernah kunjung kepadaku’, ini kalimat yang aku rasakan kalimat yang kupahami dalam mimpi itu, sungguh aku takut ditinggal oleh Rasulullah”,
Kemudian Sayydidia Abu Bakar menghibur Bilal, “Wahai Bilal, ketahuilah air mata yang pernah menangis karena rindu kepada Rasulullah tidak akan ditinggal oleh Rasulullah. Dan engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah”,
Bilal menjawab, “Benarkah begitu wahai abu bakar?”,
Khalifah menjelaskan “Ya, engkau adalah orang yang tidak akan pernah ditinggal Rasulullah,”
Maka bergembirasalah Sayyidina Bilal dan kemudian merangkul Sayyidina Abu Bakar, kemudian redalah air mata itu, kemudian setelah air mata reda, mereka ngobrol dan tiba tiba abu bakar berkata, “Bilal, mumpung kamu di Madinah, bagaimana kalau kamu adzan lagi”, tiba tiba Sayyidina Bilal saat mendapatkan tawaran adzan itu bilal menoleh ke menara lalu melihat ke kubur nabi Muhammad. Air mata yang sudah terhenti itu mulai berderai lagi, melihat ke menara dan melihat ke kubur lalu menggelengkan kepala sambil berkata, “ Tidak Wahai Abu Bakar, tidak wahai Umar, aku belum kuat untuk adzan”,
Kemudian tidak lama kemudian ada anak-anak kecil, dua anak kecil datang kepada sayyidina bilal bin rabah membonceng tangan kanan Sayyidina Bilal dan yang satu dikiri, dan berkata “Wahai tukang adzan kakekku,”
Terkaget Sayyidina Bilal lalu menoleh ternyata di kanannya Sayyidina Hasan dan di kirinya Sayyidina Husein, Sayyidina Bilal betul betul kaget dan mengangkat tangannya “Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasih-Mu nabi muhammad dan telah Kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi oleh kekasihku nabi Muhamamd, kemudian Bilal menghadap kepada hasan, dan Sayyidina Hasan di bedirikan lalu Bilal melihat wajah Hasan lalu melihat kaki Husein, lalu berpindah ke wajah Hasan lalu menoleh lagi ke kaki Sayyidina Husein, karena ketahuilah wajah Hasan sangat mirip dengan Rasulullah dan kaki Husein sangat mirip dengan Rasulullah sehingga bilal menoleh ke wajah yang mirip dengan Rasulullah menoleh kepada kaki yang sangat mirip dengan Rasulullah sehingga setelah itu dipeluhlah kedua anak kecil ini dengan derai air mata dan berkata “Ya Rasulallah, sungguh bau keringatmu aku temukan di cucumu ya Rasulallah.”
Tiba tiba tidak lama kemudian, Sayyidina hasan dan Husein berbicara “Bilal, aku kangen denger suara adzanmu, gimana kalau kamu adzan.” Sayyidina Bilal bingung dan menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan ‘Umar. Akhirnya Sayyidina Umar dan Sayyidina Abu Bakar mengatakan, “Lakukanlah, hubungan baik antara sahabat dengan cucu Rasulullah,” Biarpun anak kecil tapi dihargai Sayyidina Abu Bakar dan Umar, “Lakukanlah,” Kemudian Sayyidina Bilal menoleh kepada kedua cucu Rasulullah tadi, “Wahai Hasan dan Husein ,sebelum engkau meminta, khalifah dan wakilnya meminta aku adzan tapi aku tolak tapi karena yang meminta saat ini adalah dirimu wahai Hasan dan Husein aku tidak berani menolak, sebab aku takut jika aku menolak permintaanmu aku takut nanti ditolak untuk adzan di depan Rasulullah di surga nanti.”
Hingga ditentukanlah waktu adzannya Sayyidina Bilal bin Rabah, waktu sudah ditentukan, beberapa orang sudah pada datang menunggu, “Kapan bilal mulai adzan, kapan bilal mulai adzan”, datanglah waktu dalam riwayat sahur atau subuh. Orang-orang pada nunggu “mana bilal”, tiba-tiba ada orang yang berdiri ketika masuk waktu sholat, ada orang berdiri, orangnya memang hitam tetapi memancar dari kehitamannya ini penuh kecintaan kepada Rasulullah, orang melihat Bilal yang berdiri di tempat yang biasanya dulu berdiri Sayyidina Bilal bin Rabah, maka suasana itu telah mengingatkan kepada Rasulullah, sehingga mulai berjatuhanlah air mata dari orang yang hadir di tempat itu kemudian Sayyidina Bilal berjalan dan jalannya Bilal tidak berubah seperti dahulu, maka semakin kuat kenangan mereka kepada Rasulullah sehingga yang hadir di masjid pada mulai menangis dan berjalan Sayyidina Bilal memecah barisan kemudian menuju ke menara dan di saat naik menara, mereka semakin kuat bahwasannya seperti inilah yang pernah disaksikan dulu bersama Rasulullah. Sayyidina Bilal di atas rupanya, di atas Sayyidina Bilal berderai dengan air mata lalu melihat ke tempat yang biasanya Rasulullah ada di tempat itu dan Sayyidina Bilal hanya bisa menutup mata dan berusaha membasuh air matanya, “Di situ dulu aku pernah melihat rasulullah”.
Tangis orang yang ada di masjid di barengi dengan tangisnya Sayyidina Bilal bin Rabah, sehingga disebutkan bahwa tidak ada tangis di Madinah lebih banyak dan lebih dahsyat daripada saat itu. Akhirnya Sayyidina Bilal memulai adzannya “Allahu akbar allahu akbar”, suara ini terdengar di mana-mana dan sungguh berbarengan dengan suaranya Bilal ini serempak orang yang ada di situ terdengar suara dari jamaah suara tangis. Sayyidina Bilal pun melanjutkan adzannya, “Allahu akbar allahu akbar” para jamaah sambil menjawab adzan Sayyidina Bilal tangis semakin kuat bahkan ada di antara mereka yang berjatuhan pingsan. Apa yang menjadikan mereka menangis? Apa yang menjadikan mereka seperti itu? Ingat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena semua yang terjadi di saat itu mengingatkan kenangannya kepada Rasulullah, sehingga orang yang di luar masjid pun. ibuk-ibuk yang belum sempat datang mendengar suaranya Bilal bin Rabah bergegas menuju masjid lalu berkata “Apakah Rasulullah dibangkitkan lagi?” Karena dulu di saat mendengar suara Bilal pasti ada Rasulullah, jadi di saat mendengar suara bilal yang sudah lama hilang seolah-olah Rasulullah hadir kembali sehingga mereka bertanya “Apakah rasulullah dibangkitkan lagi?” Dijawab orang-orang yang ada di situ, “Tidak itu suaranya Bilal”, kemudian orang-orang itu sambil menundukkan kepala “Ooo suaranya bilal”.
Sayyidina Bilal melanjutkan adzan beliau sehingga sampailah adzan beliau Asyhadualla ilaha illah Asyhadualla ilaha illah, suara tangis semakin ramai hingga sampailah Sayyidina Bilal bin Rabah kepada kalimat Asyhaduanna muham… hilanglah suara Sayyidina Bilal ternyata Sayyidina Bilal terpingsan saat itu, di saat menyebut kalimat Muhammad dan ternyata, saat itu pun dibarengi orang-orang yang seperti Sayyidina Bilal pada jatuh, sehingga saat tersadar Sayyidina Bilal hanya bisa berkata “Lanjutkan aku tidak mampu melanjutkan.”
Masya Allah, itu tadi adalah cuplikan kecintaan dan kerinduan Sayyidina Bilal Bin Rabah kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang begitu besar. Semoga dengan kisah ini kisah semakin mencintai Rasulullah dan menghadirkan Rasulullah di kehidupan kita sehari-hari.
Cerita ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Atsakir dan dikutip dari Ceramah Al-Ustadz Buya Yahya
Semoga bermanfaat.
TELAH SAH KITA SEKARANG BERADA DI ZAMAN KE 4 SEPERTI YG DI NYATAKAN OLEH RASUL SAW
Tidak terasa kita hidup dipenghujung Zaman.
Rasul SAW Berkata :
“ZAMAN ITU DI BAGI KEPADA 5”
1. Zaman Nubuwwah_
(zaman kenabian diawali dr zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)
2. Zaman Khilafah 1_
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).
3. Zaman Al-mulk kerajaan_ (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).
4. Zaman Jababiro_
(Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan inilah zaman kita hidup sekarang).
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk layak/zalim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam ramai tpi bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)...
_Zaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani...Astaghfirullah....
5. Zaman Khilafah 2_
(Zaman yg mana suasana seperi pada zaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin *_Imam Mahdi hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun._*
_Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro)._
➡ Para Ulama hadits memperhalusi ttg usia umur ummat Islam :
_1. Ibnu Hajar Asqalani_
seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer dimsia adalah Fathul Barri, Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.
_2. Imam As-syuyuthi_
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H
_3. Ibnu Hajar Hambali_
kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H
Allahu Akbar sekarang umur umat Islam sudah sampai pada 1439 H.
_Hari kiamat tdk ada yg tau termasuk Rosululloh SAW namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi tahu.. tdk sampai 1500 H._
Kelak diakhir zaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tinggal hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).
Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW
-akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam, lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg
- pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
- Yg kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....
_Saudaraku,tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang...
_Sementara masih ada waktu, mari segera baiki diri, perbaiki ibadah dan perbanyak amal solih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....
Sudah Siapkah??
Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur dan barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! Dan janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia.
Dijangka kemarau panjang tersebut akan bermula tahun 2019 hingga 2022.Air dunia waktu ini hanya berbaki 3% saja.
Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah _keluarnya Dajjal telah sangat dekat._
_Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari._
Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.
Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi.
Diikuti dengan semakin kurangnya mata air Zughar. Dan yang paling menepati adalah surutnya air di tasik Tiberias di Israel sudah sangat meruncing, sehingga Israel sibuk mencari sumber air lain.
Salah satunya perencanaan adalah penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya dgn tanda, setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama 3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Marilah kita berbuat baik semaksima mungkin, dan ajaklah setiap muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat.
ALLAHU AKBAR... !!!
➡_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_
- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yakjuz dan Makjuz
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya
- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Kabah
- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali
Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"
Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar redho Ku maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"
Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat.
➡ Kerugian meninggalkn sholat :
Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Zuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Ashar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.
Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)
➡ Nasihat Kubur:
1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD
2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..
3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.
4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,
5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT
6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..
7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah *"LAILAHAILALLAH"*
Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
Syaitan berbisik;
Sudahlaaaaaah tak usah disebarkan, tak penting, buang waktu saja, tak mungkin akan dibaca
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya, Semoga menjadi amal.
Aamiin🕌❤🕌☝
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Islam. Tampilkan semua postingan
Labels
Search This Blog
Archive
Random Posts
Recent Posts
Recent in Sports
Header Ads
Labels
Products
#GusDur #Sejarah
#pahlawan #sejarah #bapakproklamator #1945 #pejuangNKRI
#UAS
#Ulama
1000 Komunitas Bagansiapiapi
aksi kemanusiaan
Artikel
Bagansiapiapi
Bencana
Berbagi
Budaya
Cerita
Dewan Kesenian Kecamatan Bangko
Dunia
FPI
g30s PKI
Galang dana
Gempa
Guru
Hijrah
Ilmiah
Info Lomba
Islam
Kemanusiaan
Kisah Rosul
KNPI
Melayu
Millenial
Musik
Palestina
Pemerintah
Pengertiang Kata
Peristiwa
PKI
Politik
Rokan Hilir
Sejarah
Sejarah Islam
Tokoh Masyarakat
Tokoh Muslimah
Tsunami
Ulama
Ulama uas
Umar Bin Khattab
Wisata Religius
World Clean Up Day
Category
- #GusDur #Sejarah
- #pahlawan #sejarah #bapakproklamator #1945 #pejuangNKRI
- #UAS
- #Ulama
- 1000 Komunitas Bagansiapiapi
- aksi kemanusiaan
- Artikel
- Bagansiapiapi
- Bencana
- Berbagi
- Budaya
- Cerita
- Dewan Kesenian Kecamatan Bangko
- Dunia
- FPI
- g30s PKI
- Galang dana
- Gempa
- Guru
- Hijrah
- Ilmiah
- Info Lomba
- Islam
- Kemanusiaan
- Kisah Rosul
- KNPI
- Melayu
- Millenial
- Musik
- Palestina
- Pemerintah
- Pengertiang Kata
- Peristiwa
- PKI
- Politik
- Rokan Hilir
- Sejarah
- Sejarah Islam
- Tokoh Masyarakat
- Tokoh Muslimah
- Tsunami
- Ulama
- Ulama uas
- Umar Bin Khattab
- Wisata Religius
- World Clean Up Day
Smartphones
Author Name
Recent Reviews
Produk Lainnya
Subscribe Us
Produk Terlaris
Dajjal merupakan tokoh yang sangat penting pada masa akhir zaman nanti. Bahkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, ia termasuk salah satu daripada tanda besar menjelang hari kiamat. Artinya, apabila Dajjal sudah muncul di hadapan manusia ramai, itu pertanda bahwa kiamat tidak akan lama lagi terjadi. Pertanyaannya sekarang, siapakah sebenarnya Dajjal? Sebelum membaca lebih lengkap, ada baiknya Anda menonton dulu video di bawah ini. Video ini mengabarkan bahwa seorang pemuda yang kelak akan dibunuh oleh Dajjal telah lahir di Palestina. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah Dajjal. Daftar Isi [ hide ] 1 Biografi Dajjal 1.1 Ciri-ciri Fisik Dajjal 1.2 Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya 1.3 Para Pengikut Dajjal 1.4 Fitnah dan Kemampuan Dajjal 1.5 Kematian Dajjal 2 Cara Menangkal Fitnah Dajjal Biografi Dajjal kabarmakkah.com Dajjal adalah makhluk Allah yang masih dalam kategori keturunan Nabi Adam as alias manusia. Sehingga, teori-teori atau duga