Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas - KLIKOKE
  • Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas

    Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

    Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




    Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

    Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

    Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


    Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

    Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

    Jangan anda kira akses kesana mudah? 
    saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

    Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

    Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

    Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

    Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

    Hanif Muis Mahmud
    USM / Muara
    ( Tukang bawa Tas )

    Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

  • You might also like

Technology

Flickr Images

Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

Jangan anda kira akses kesana mudah? 
saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

Hanif Muis Mahmud
USM / Muara
( Tukang bawa Tas )

Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

Jangan anda kira akses kesana mudah? 
saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

Hanif Muis Mahmud
USM / Muara
( Tukang bawa Tas )

Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

Jangan anda kira akses kesana mudah? 
saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

Hanif Muis Mahmud
USM / Muara
( Tukang bawa Tas )

Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas

Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas

Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

Jangan anda kira akses kesana mudah? 
saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

Hanif Muis Mahmud
USM / Muara
( Tukang bawa Tas )

Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas

Jangan pertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad #kamibersamauas

Masih ada juga yang mempertanyakan Nasionalisme Ustadz Abdul Somad.

Orang bali kemarin teriak-teriak didalam hotel aston, mengejar ngejar, bawa senjata, mengancam, ingin mengusir Ustadz Abdul Somad yang mereka tuduh Anti Pancasila dan penyebarkan faham-faham khilafah.




Hei cung. jangan mentang2 kamu lahir dibali lalu kamu semaunya bertindak terhadap ulama kami.

Biarlah gambar ini berbicara dan menjadi saksi betapa cintanya beliau terhadap NKRI.

Foto - foto ini   ambil menjelang hari raya  Idul Adha 2017. Bukan bermaksud ria, tapi foto dan tulisan ini terpaksa saya share untuk membungkam mulut-mulut mereka yang merasa paling Pancasila sedangkan perbuatannya memecah belah bangsa.


Dihadapan anak-anak pedalaman suku talang mamak Indragiri Hulu Riau, gambar ini menjadi saksi dan dalam amanat upacara beliau berpesan kepada anak-anak untuk mencintai negri ini, dengan segala keterbatasan agar tetap semangat dan rajin belajar, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Untuk anda yang berkoar-koar merasa paling nasionalis, sudah sampai dimana perjuangan Anda menanamkan semangat nasionalisme kepada anak bangsa? 

Jangan anda kira akses kesana mudah? 
saya kasih tau perjalanan darat dari Pekanbaru - Rantau Langsat Indera hulu lebih kurang 5 jam dengan mobil. Rantau Langsat ke Sadan 6 Jam via Speedboat ( Perahu Kayu ), bukan perahu yang membawa kami, sejatinya kami yang membawa perahu, sungai deras, dangkal penuh batu, membuat kami puluhan kali turun naik untuk sampai ke lokasi, mendorong perahu melawan arus, telapak kaki luka-luka, baju basah kuyup, minum air sungai, dan perahu yang bocor. 

Turun dari perahu mesti jalan kaki lagi selama 1 jam, naik turun bukit, digigit pacet dan nyamuk-nyamuk hutan yang minta ampun besar-besarnya. 

Semua itu tidak lain untuk menyebarkan misi dakwah kepada anak negeri, agar mereka kenal Tuhannya, agar mereka cinta negerinya, meskipun pemerintah seperti menutup mata kepada mereka. 

Ruang kelas berlantai tanah, meja-meja kayu dan bambu lapuk dimakan rayap, seragam sekolah kumal penuh getah. Merdeka? 

Trus anda kira beliau digaji? Maaf malah beliau yang kasih kami duit...!

Hanif Muis Mahmud
USM / Muara
( Tukang bawa Tas )

Foto : Nesdi Rozanda, Mahmud Ibnu Ja'far, Group Ukhuwah Talang Mamak ( Mesjid Raya Annur, Dewan Dakwah, RZ, Laziz PLN, Muara, USM, FPI, dan arsip pribadi.

Labels

Facebook

Search This Blog

Archive

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

test

Labels

KLIKOKE

Smartphones

RUANGBACA

Author Name

Recent Reviews

Produk Lainnya

Subscribe Us

Produk Terlaris

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel Dikutip dari Facebook :  Berita Islam Berita Islam Jumat, 08 Desember 2017 Foto: sindonews Moslemcommunity.net - Gedung Putih menyatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan /¢menjalani pemeriksaan medis publik awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center. Trump kesulitan melafalkan kata-kata secara jelas mirip gejala kelu lidah. Gejala itu terjadi saat akhir pidatonya tentang pengumuman Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada hari Rabu lalu. Dia menyuarakan beberapa kata seperti "sh”, ketika melafalkan kalimat ”and God bless the United Shtesh”. Kata “Shtesh” semestinya “State” sehingga kalimat tersebut bermakna ”dan Tuhan memberkati Amerika Serikat”. Kondisi yang dialami Trump itu memicu spekulasi publik di media sosial. Ada yang menduga Presiden AS itu mengalami stroke. Ada juga yang menduga kesulitan bicara dengan gigi palsu. “Pria itu...
[blogger]