Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka - KLIKOKE
  • Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka

    Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


    Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
    (INTERNET)

    Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

    Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

    Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

    "Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

    Sultan Syarif Kasim II dan Istri
    INTERNET 

    Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

    Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

    "Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

    Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

    Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

    Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
    RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
    INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
    Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

    Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

    Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

  • You might also like

Technology

Flickr Images

Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
(INTERNET)

Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

Sultan Syarif Kasim II dan Istri
INTERNET 

Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
(INTERNET)

Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

Sultan Syarif Kasim II dan Istri
INTERNET 

Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
(INTERNET)

Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

Sultan Syarif Kasim II dan Istri
INTERNET 

Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka

Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka

Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
(INTERNET)

Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

Sultan Syarif Kasim II dan Istri
INTERNET 

Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka

Melawan Lupa...!!! Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka

Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden Untuk Modal Indonesia Merdeka


Sultan-Syarif-Kasim-II-dan-Permaisuri1.jpg
(INTERNET)

Selama 71 tahun sejak usai penyerahan kekuasaan, harta dan kehormatannya kepada Republik Indonesia sebagai seorang sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura, baru tahun 2016, pemerintah meresmikan patung atau tugu yang menggambarkan penyerahan tersebut. 

Tugu Penyerahan Kesultanan Siak kepada Republik Indonesia ini menggambarkan perjuangan Sultan Syarif Kasim II (SSK II) sebagai seorang nasionalis sejati. 

Bupati Siak, Syamsuar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 21 Juli 2016 malam, di kediaman dinas Bupati menceritakan, Sultan Syarif Kasim II saat penyerahan kekuasaanya kepada Soekarno, tahun 1945, disertai dengan pemberian uang sangat banyak. 

"Sultan (Syarif Kasim II) menyerahkan kekuasaanya disertai dengan uang sebanyaki 13 juta Gulden. Jumlah sangat besar untuk modal perjuangan Indonesia merdeka dari Belanda," kata Syamsuar. 

Sultan Syarif Kasim II dan Istri
INTERNET 

Tak hanya menyerahkan uang 13 Juta Gulden, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan mahkota dan pedang keris kesultanan ke Soekarno. 

Bukan hanya itu, tutur Syamsuar, Sultan Syarif Kasim II juga seorang pejuang bagi warga Riau, melainkan juga berjuang hingga ke Aceh. 

"Sultan itu anggota resimen dengan pangkal Kolonel tergabung dalam resimen Rencong di Aceh. Sultan juga dengan kesadarannya menaikkan bendera merah putih yang dijahit permaisuri, istrinya di halaman Istana Siak," kata Syamsuar. 

Pernyataan penyerahan kekuasaan ke Soekarno, tuturnya, sarat dengan penuh makna. "Itu merupakan pernyataan tak jadi Sultan lagi. Sultan siap tak tinggal di Istana, jadi rakyat biasa, sama seperti rakyat lainnya," kata Syamsuar. 

Tugu Peringatan penyerahan Kesultanan Siak kepada pemerintah Republik Indonesia ini peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Maket Tugu Penyerahaan Kekuasaan Sultan Siak
RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI
INILAH foto maket pembangunan Tugu Penyerahan Kekuasaan 
Sultan Syarif Kasim II merupakan sultan ke-12 Kerajaan Siak. Ia lahir tahun 1908 dan meninggal 60 tahun kemudian, 1968. Tugu Penyerahan Kesultanan Siak ini material pembentuk patung atau tugu menggunakan bahan perunggu. Pemilihan material ini sebagai perlambang dinamis yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dimensi tugu atau patung dengan tinggi 3,5 meter, lebar patung 4 meter dengan diamater dudukan patung 5,5 meter dan diameter luasnya mencapai 15 meter.

Juga dilenglapi relief peristiwa penyerahan Kerajaan Siak secara simbolis oleh SSK II dan permaisuri kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1949. 

Labels

Facebook

Search This Blog

Archive

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Header Ads

test

Labels

KLIKOKE

Smartphones

RUANGBACA

Author Name

Recent Reviews

Produk Lainnya

Subscribe Us

Produk Terlaris

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel

ALLAHU AKBAR! Donald Trump Diduga STROKE, Lidahnya Kelu Sesaat Setelah Umumkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel Dikutip dari Facebook :  Berita Islam Berita Islam Jumat, 08 Desember 2017 Foto: sindonews Moslemcommunity.net - Gedung Putih menyatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan /¢menjalani pemeriksaan medis publik awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center. Trump kesulitan melafalkan kata-kata secara jelas mirip gejala kelu lidah. Gejala itu terjadi saat akhir pidatonya tentang pengumuman Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada hari Rabu lalu. Dia menyuarakan beberapa kata seperti "sh”, ketika melafalkan kalimat ”and God bless the United Shtesh”. Kata “Shtesh” semestinya “State” sehingga kalimat tersebut bermakna ”dan Tuhan memberkati Amerika Serikat”. Kondisi yang dialami Trump itu memicu spekulasi publik di media sosial. Ada yang menduga Presiden AS itu mengalami stroke. Ada juga yang menduga kesulitan bicara dengan gigi palsu. “Pria itu...
[blogger]